Mohon tunggu...
Faradina Sabita Kurniawan
Faradina Sabita Kurniawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengamat perkembangan dan pertumbuhan kota

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memutus Mata Rantai Kemiskinan pada Pengamen

22 Oktober 2019   22:21 Diperbarui: 22 Oktober 2019   22:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Tingkat pendidikan yang rendah

Jika mereka saja kesusahan hingga terseok-seok mencari uang untuk pemenuhan kebutuhan pokok mereka, tentu masalah pendidikan dikesampingkan. Sehingga terciptalah generasi dengan tingkat pendidikan rendah. Individu dengan tingkat pendidikan rendah menyebabkan individu tersebut kurang memiliki keterampilah yang nantinya akan berguna bagi kehidupannya.

4. Lingkup pertemanan

Lingkup pertemanan dengan latar belakang yang kurang lebih sama (tingkat pendidikan rendah, terlahir dari keluarga pengamen, berprofesi sebagai pengamen) tentu memiliki dampak yang besar bagi individu tersebut dalam pembentukan suatu pola pikir. Rata-rata mereka menilai bahwa pendidikan tidak penting. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak mengenyam bangku pendidikan yang layak.

Visi hidup mereka untuk menjalankan kehidupan kedepannya adalah hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan makanan untuk hari ini dan membayar uang kontrakkan untuk esok hari. Pola pikir sempit seperti ini lah yang membuat seorang individu susah untuk berubah

5. Kemauan yang timbul dari diri sendiri

Seberapa besar pun pengaruh lingkungan sekitar, pengaruh dari dalam diri individu tersebut lah yang memiliki peranan paling besar untuk mengubah nasibnya sendiri. Hanya dirinya sendiri lah yang bisa mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya, yaitu akan memutus mata rantai kemiskinan yang sedang berlanjut ini atau akan menuntaskannya.

6. Tidak dapat mengatur pengeluaran dan penghasilan

Terkadang seseorang bukannya tidak mampu, tetapi mereka tidak bisa mengatur antara pengeluaran dan penghasilan mereka. Jika sejak dini tiap individu ditanamkan dengan jiwa gemar menabung, maka kedepannya mereka juga akan bisa berhemat serta bisa menahan diri untuk tidak boros dan dapat menyesuaikan kemampuan untuk memutuskan mana yang menjadi kebutuhan pokok dan mana kebutuhan yang bisa dikesampingkan terlebih dahulu.

7. Lilitan hutang

Jahatnya jeratan hutang memang tidak akan dirasakan untuk periode waktu yang pendek, tapi efeknya akan dirasakan dikemudian hari. Hutang tersebut nantinya akan menyeret seseorang ke dalam jurang kemiskinan yang lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun