Mohon tunggu...
Farah Najwa
Farah Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa komunikasi

Pelukis, penyanyi, humoris, penyayang, healing alam, berkreasi Konten kreator dan podcast menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lawan Gerakan Intoleransi dan Faham Radikalisme

7 Januari 2023   06:58 Diperbarui: 7 Januari 2023   22:18 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca reformasi diketahui terdapat banyak peristiwa yang secara tiba-tiba muncul di tengah kehidupan masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir ini, terdapat fakta mengenai peristiwa kekejaman kekerasan yang terjadi dan berhubungan dengan agama. 

Fenomena kekejaman atau kekerasan berbasis agama berawal dari pemahaman yang eksklusif, berwujud menjadi sikap sosial yang intoleran, lalu mengeras menjadi tindakan radikal yang memusuhi hingga menyerang kelompok yang berbeda, dan kemudian menjadi teroris yang merusak tatanan kemanusiaan serta kehidupan umat manusia.

Aksi kekejaman kekerasan tersebut berlandaskan pada keyakinan beragama yang telah salah kaprah. Perilaku tersebut merupakan hasil dari doktrinasi besar oleh kaum radikalis yang berusaha menghancurkan sistem bernegara di Indonesia dengan menggunakan agama sebagai permulaan belaka. 

Tujuan mereka hanya satu yaitu merubah tatanan Bhinneka Tunggal Ika menjadi negara berlandaskan agama (Islam). Radikalisme adalah ideologi atau pandangan yang mendorong seseorang bertindak melawan sistem sosial politik yang diterapkan secara ekstrim atau melalui kekerasan. 

Terkait masalah radikalisme sebenarnya tidak tertuju pada suatu ajaran agama apapun, terkhusus kepada   Islam. Justru   terkait   dengan   dunia   politik.meskipun  demikian mungkin saja gerakan radikal muncul diakibatkan dari kekeliruan atau salah kiprah dalam pemahaman ajaran agama

Intoleransi yaitu sikap menolak untuk menerima pandangan, keyakinan atau tindakan yang berbeda dengan apa yang diyakininya. Sementara itu, radikalisme adalah ideologi atau ideologi yang mendorong dan membuat seseorang bertindak melawan sistem sosial politik yang diterapkan secara ekstrim atau melalui kekerasan.

Kasus Intoleransi harus segera di atasi dan diselesaikan secara tegas, terlaksana dan baik. Lawan gerakan intoleransi, serang dan musnahkan segala benih-benih adanya intoleransi. Tetapi untuk itu harus dengan cara yang baik. 

Pihak-pihak yang melakukan perilaku tersebut mungkin di karenakan mereka tidak mengerti hukum dan standar yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya diberlakukan sosialisasi atau pemahaman mengenai hal tersebut dan diberikan kepada hukum serta standar yang berlaku bagi masyarakat Indonesia.

Diperlukannya kesadaran dalam diri masyarakat bahwa sikap toleransi perlu dipupuk dan dijaga demi membangun persatuan dan kesatuan bangsa agar tidak terjadi pecah belah atau disintegrasi dan kericuhan massa. Untuk menghindarkan suatu kericuhan maupun bentrokan antar kelompok ataupun sekte agama, juga pandangan lain yang berkaitan dengan agama, tentu memerlukan adanya kesadaran antar umat beragama yang dapat meminimalisir atau menekan terjadinya bentrokan. 

Dan dapat menghindarkan suatu kericuhan konflik atau sikap saling curiga antara satu dengan yang lainnya sangat perlu interaksi sosial yang lebih intens. Kesadaran sikap bertoleransi tidak langsung begitu saja bisa dipahami oleh sebagian masyarakat Indonesia yang sangat multikultural. Bentuk interaksi sosial yang telah diakomodasi akan dapat membentuk suatu toleransi yang baik.

Kita tentu tidak menginginkan negara ini bergelimang darah demgan adanya pertumpahan darah oleh sesama warga bangsa bahkan saudara setanah air. Cukup oleh  kekerasan yang mengatasnamakan ketuhanan bagi mereka. Kita telah dibuat ngilu untuk membayangkan dan melihatnya. Kita tak sanggup untuk melihat kekejaman yang dipraktekkan atas nama Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun