Mohon tunggu...
Farahdiba Qn
Farahdiba Qn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa yang sedang berjuang menempuh semester akhir. wish me luck!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Andhap Asor, Etika Jawa yang Mulai Terkikis

12 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:47 8994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai sosial lahir dari kebutuhan masyarakat untuk memberikan batasan atas beragam kemauan dari individu masing-masing, sehingga dianut oleh masyarakat mengenai anggapan baik dan buruknya suatu perilaku. Nilai sosial ini tumbuh bersama seiring berjalannya interaksi yang terjadi di masyarakat. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), norma adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur tatanan serta tingkah laku yang sesuai dan dapat diterima dalam lingkungan. 

Norma terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya adalah norma sosial. Norma sosial sendiri diartikan sebagai tatanan yang diharapkan mampu dipatuhi dan dijalankan oleh masyarakat dalam entitas sosial tertentu. Biasanya, norma sosial ini tidak tertulis namun dapat dipahami dan dimengerti sehingga ada sanksi sosial jika norma tersebut dilanggar. Norma dapat dikatakan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding nilai sosial, karena norma sosial merupakan hasil dari interaksi yang dilakukan dan telah dipercaya oleh masyarakat setempat.

Andhap asor sendiri dapat dikategorikan sebagai norma sosial dan berada pada tingkatan tata kelakuan (mores). Andhap asor adalah salah satu perilaku baik yang seharusnya dipertahankan oleh leluhur dari jaman dahulu kala. 

Perilaku andhap asor yang dinilai sebagai sesuatu yang membawa kebermanfaatan dan dinilai baik oleh manusia, tentu saja dapat memberikan fungsi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Jawa yang kurang menjunjung etika andhap asor ini akan mendapat sanksi seperti melalui verbal atau bahkan hingga dikucilkan. 

Dengan alasan yang sangat kuat bahwa seseorang yang rendah hati maka akan disegani oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Hal demikian dapat dikatakan sebagai hukum alam yang mendarah daging dengan norma-norma masyarakat. 

Tetapi, sanksi-sanksi bagi seseorang yang tidak memiliki tata kelakuan andhap asor ini juga sangat dinamis, bergantung dengan perkembangan zaman yang kemudian dapat memberikan toleransi atau “pemakluman” bagi kelompok tertentu yang sedikit demi sedikit telah meninggalkan etika andhap asor. Inilah yang dikhawatirkan masyarakat Jawa, dibuktikan dengan perkataan yang menunjukkan kerisauan yaitu wong Jawa ilang Jawa-ne.

Pentingnya Perilaku Andhap Asor

Masyarakat Jawa sangat menjunjung tinggi tata laku andhap asor dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Karena dinilai sangat penting bagi keberlangsungan interaksi sosial, andhap asor diajarkan secara turun-temurun oleh masing-masing keluarga. Perilaku andhap asor juga memiliki andil dilihat dari sudut pandang Psikologi Sosial. 

Andhap asor yang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai perilaku rendah hati ini sangat mempengaruhi adanya perilaku altruisme yang ditinjau secara psikologis. Seseorang yang memiliki jiwa rendah hati yang tinggi tentunya akan sangat ringan memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa memikirkan manfaat apa yang akan diperoleh orang yang andhap asor tersebut. 

Dari sisi positif, hal demikian membawa kebaikan pada lingkungan dan kepada diri sendiri. Perilaku altruisme salah satu bentuk spesifik perilaku prososial (Batson & Powel, 2003), yang merupakan tindakan menolong orang lain secara sukarela untuk memberikan manfaat bagi orang lain yang didorong dari motivasi instrinsik (dalam diri), sehingga tidak mengharapkan imbalan apapun dari orang yang diberi pertolongan (Eisenberg & Mussen, 1989).

Perilaku andhap asor ini menjadi begitu penting untuk dipertahankan karena ternyata kini telah tergerus oleh perkembangan zaman yang menjadi zaman modern. Kurangnya interaksi sosial secara langsung memunculkan permasalahan serta kesulitan penyesuaian diri dan penerapan perilaku andhap asor sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun