Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Cintaku Membisu

23 September 2016   21:44 Diperbarui: 23 September 2016   22:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaran putih mulai menunggu untuk ku curahkan yang terjadi di kemarin dan kemarin harinya. Dan meski semua telah berlalu aku tak akan melupakan itu semua. Kisah ini. Hidup ini. Mata itu. Pandangan itu. Dan ….. senyumnya yang khas.

Aku adalah seorang gadis yang begitu juteknya hingga tak memiliki teman. Aku ingin bergaul dengan mereka, tapi apalah dayaku mereka semena-mena dan selalu membully ku. Makanya aku mengasingkan diriku, aku menjauhi teman-temanku dengan sifat kejutekkanku.

Tlah selesai seragam putih abu-abu, tlah ku lepaskan masa lalu yang gelap itu. Meski ada sedikit cahaya disitu tapi aku tak berharap banyak. Karena cahaya itu tak begitu terang. Cahaya itu hanya sekali bersinar dihadapanku. Aku ingin mengatakannya pada selembaran kertas harianku. Tapi … ada sedikit kereguan di hati ini. Dan dengan dorongan keraguan itu akupun mengabadikan cahaya itu di kertas putih harianku.

Kini aku seorang mahasiswa disalah satu universitas, banyak orang disini dan banyak sifat, gaya, model, hingga tingkah laku mereka yang begitu aneh menurutku. Ospek adalah hal yang paling menyebalkan dan memberiku suatu pengalaman yang tak akan kulupakan.

Para senior selalu menjailiku, dalam hatiku selalu berkata mereka tidak akan menemukan sesuatu dariku atas kenakalan mereka dihari ini. 3 hari telah berlalu dan ospekpun selesai. Ketika aku keluar dari perpustakan aku bertabrakan dengan seseorang yang ku anggap sebagai cahaya di dalam kegelapanku.

Aku meminta maaf dan dia berkata “no problem” dalam hatiku berkata: dia tetap seperti yang dulu tidak ada yang berubah. Setelah dia membantuku karena aku terjatuh dia menegurku dan berkata : Key .. lo kuliah disini yaa .. ? aku : “ ia Den aku kuliah disini juga. Denis : waah bagus yaa kita bisa ketemu lagi … aku kaget dan tersipu malu-malu ketika ia berkata begitu..

          Emmm Den gw duluan yaa …gw mau ngerjain tugas niih”kata ku”

          Denis : barengan aja, gw juga mau ngerjain tugas.

          Emmm tapi gw mau ngerjainnya dihalaman kampus biar lebih mendukung suasananya.

          Denis : ia barengan aja dong, biar bisa tukar pikiran.

Gugup bangat gw, duuh nih jantung rasa-rasanya mau  copot.”berkata dalam hati” setelah sampai di halaman kampus yang suananya mendukung. Kami berduapun mulai mengerjakan tugas.

Malam hari aku duduk dimeja belajarku aku mulai tergoda dengan kertas putih harianku. Seolah-olah mereka memanggilku untuk bercerita tentang yang ku alami tadi dikampus. Tapi … aku tak meneruti keinginan itu, karena aku ingin menyelesaikan tugas-tugasku dulu. Kemudian aku akan bercerita dari awal baiklah….

Hari demi hariku jalani bersamanya berawal dari teman hingga sahabat. Mulailah aku mengubah penampilanku yang kuno menjadi lebih keren dan apa yang terjadi … waaw dia menatapku seolah-olah ia baru saja mengenaliku. Teman-teman nya pun semua kaget dan diantara mereka ada yang jatuh hati kepadaku, tak ku sangka itu membuat denis cemburu hingga ia mulai menjauhiku secara pelan-pelan.

Betapa sedihnya aku. Kehilangan sahabat hanya dikarenakan penampilan yang baru ini. Denis mulai memegang tangan seorang gadis cantik mereka duduk bersama ku dikantin dan memperkenalkan gadis itu dihadapanku. Oohh sungguh betapa hancurnya hati ini.

Selera makanku mulai hilang Roman sahabatnya Denis yang jatuh hati padaku ia begitu kelihatan gembira karena sahabatnya sudah memiliki pacar. Roman pun tak mau kalah dari sahabatnya dia memperkenalkanku kepada pacar Denis dan aku sangat kaget atas perkataan Romis.

Roman : kenalkan Keyla pacar baru ku juga.

Dinda : waah kalian cepet bangat jadiannya, Keyla lo harusnya senang karna lo bisa cepat jadian sama si kapten basket ini.

Aku kaget dan aku berdiri meninggalkan mereka.

Dan Roman mulai merasa bersalah atas perkataannya. Denis mulai merasa salah tingkah dengan kejadian tadi. Ia merasa ada yang salah diantara persahabatan ini.

Aku terdiam di kamar dan menikmati angin malam. Aku berdiri dekat jendela sambil menghadap kearah langit gelap yang dihiasi bintang-bintang. Aku mengingat masalaluku yang gelap dan dihiasi cahaya yang terang. Mungking hidup ini seperti bintang dilangit yang gelap.

Tiba-tiba Romis datang ia memainkan gitar dan bernyanyi dihalaman rumahku. Ia bernyanyi dengan lagu yang sama yang sering Denis nyanyikan ketika kami bersahabat dulu. Lagu itu adalah lagu kesukaan Denis. Ia sering menyanyikan lagu itu ketika ia mempunyai salah kepada seseorang.

Tak kusadari air mata jatuh ketika Romis menyanyikan lagu itu. Aku teringat masa-masa persahabatan itu. Betapa menyesalnya aku tlah merubah penampilanku dikampus. Setelah Romis bernyanyi aku menutup pintu jendelaku dan aku menutup mata hingga pagi tiba.

Saatnya ke kampus aku mulai mengubah penamppilanku. Menjadi kuno seperti dulu. Disaat itu Romis Denis dan pacar Denis kaget melihat penampilanku. Romis menarikku dan menjauh dari mereka. Romis memarahiku dengan tampilanku yang kuno itu dan kami pun mulai bertengkar.

Romis : kamu apa-apan siih. Koq gaya kamu kayak dulu lagi ? kamu malu-maluin aja deeh

Aku : kenapa kamu marah ? kenapa kamu menyebutku pacar sementara kau belum pernah menyatakan cintamu padaku.? Kau hanya menyukai penampilanku tapi tidak dengan tulus mencintaiku. Pergilah aku bukan levelmu.

(tak sengaja Denis mendengarakn pertengkaran kami dan dia menatapku dengan pandangan yang aneh. Bahkan akupun mulai menjauhinya)

Aku kembali ke halaman kampus disitu aku mulai mengerjakan tugas-tugas yang sempatku tinggalkan disitu aku berbicara sendiri dan tanpa ku sadari Denis berdiri di belakanku.

Aku : maafkan aku wahai tugas-tugasku. Kalian belum terselesaikan karena kenakalanku. Aku berjanji aku tidak akan menunda waktu lagi. dan pastinya aku kangen sama kalian. Oke mari bekerja lagi.

Denis : emamngnya kamu nggak kangen ama aku yaa ?

Aku : haah (kaget) ka.. kamu udah dari tadi yaa disitu ?

Denis : ia, kenapa emang nggak boleh?

Aku : pacarmu mana ? aku takut nanti dia salah faham.

Denis : dia lagi masuk kelas. Ok mari kita mengerjakan tugas bersama-sama karna sungguh aku merindukan saat-saat yang sepertin ini. Mari mengerjakan tugas dengan tenang.

Aku : (mulai menunduk dan bekerja tugas dengan keheranan bahkan rasa gugup mulai menghampiriku)

Sejam tlah berlalu tugas-tugaspun telah selesai dikerjakan Denis mulai mengobrol dengan melontarkan poertanyaan-pertanyaan yang harus ku jawab.

Denis : Key kenapa kamu mengubah penampilanmu padahal kamu kemarin cakep looh ?

Keyla : aku baru tahu bahwa orang-orang hanya menilai penampilanku saja. Dan semua itu membuatku buta. Jadi aku mengubah kembali menjadi seperti yang dulu.

Denis : ia kamu benar. Kembali seperti yang dulu terdiam dalam misteri cintamu itu.

Keyla : maksudmu misteri cinta apa ?

Denis : bisa kah aku mengatakan sesuatu … ?

Tiba-tiba pacar Denis datang ia datang dengan manjanya dan mengeluhkan tugas-tugasnya yang banyak. Disitu aku terdiam dan karena tidak enak hati atau mungkin ada rasa cemburu aku pamit permisi dan meninggalkan mereka berdua.

2 minggu telah berlau aku hanya bisa melihat sahabatku bahagia bersama pacarnya. Aku kehilangan waktu untuk bersamanya lagi. aku sering mengerjakan tugas-tugasku di tempat yang sama dan biasanya dia sering datang dan menghampiriku. Tapi untuk kali ini tidak lagi. kini dia tlah berfokus kepada pilihan hatinya. Dan aku sadar bahwa sebaiknya kubiarkan saja cintaku membisu.

Aku memilih berfokus pada pendidikanku dan melihat senyum itu dari kejauhan ketika aku rindu. Aku mulai mencurahkan lagi semuanya dikertas putih harianku dan aku menulisnya dihalaman kampus ditempat biasa yang sering ku kerjakan tugas.

Ada selembaran kertas yang ditiup angin dan kertas itu terbang ke arah Romis dan Romis membacanya kertas itu bertuliskan tentang apa yang slama ini ku alami.

Romis : berarti selama ini sebenarnya kau …..

Aku : (sambil tersenyum) aku berkata “aku lebih suka jika kau diam dan tidak memberitahukannya kepada sahabatmu. Karena aku tidak ingin menghancurkan cintanya, dan aku lebih suka jika aku terdiam membisu dalam cintaku sendiri. entah sampai kapan yang penting aku tidak menghancurkan cinta seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun