Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Cintaku Membisu

23 September 2016   21:44 Diperbarui: 23 September 2016   22:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saatnya ke kampus aku mulai mengubah penamppilanku. Menjadi kuno seperti dulu. Disaat itu Romis Denis dan pacar Denis kaget melihat penampilanku. Romis menarikku dan menjauh dari mereka. Romis memarahiku dengan tampilanku yang kuno itu dan kami pun mulai bertengkar.

Romis : kamu apa-apan siih. Koq gaya kamu kayak dulu lagi ? kamu malu-maluin aja deeh

Aku : kenapa kamu marah ? kenapa kamu menyebutku pacar sementara kau belum pernah menyatakan cintamu padaku.? Kau hanya menyukai penampilanku tapi tidak dengan tulus mencintaiku. Pergilah aku bukan levelmu.

(tak sengaja Denis mendengarakn pertengkaran kami dan dia menatapku dengan pandangan yang aneh. Bahkan akupun mulai menjauhinya)

Aku kembali ke halaman kampus disitu aku mulai mengerjakan tugas-tugas yang sempatku tinggalkan disitu aku berbicara sendiri dan tanpa ku sadari Denis berdiri di belakanku.

Aku : maafkan aku wahai tugas-tugasku. Kalian belum terselesaikan karena kenakalanku. Aku berjanji aku tidak akan menunda waktu lagi. dan pastinya aku kangen sama kalian. Oke mari bekerja lagi.

Denis : emamngnya kamu nggak kangen ama aku yaa ?

Aku : haah (kaget) ka.. kamu udah dari tadi yaa disitu ?

Denis : ia, kenapa emang nggak boleh?

Aku : pacarmu mana ? aku takut nanti dia salah faham.

Denis : dia lagi masuk kelas. Ok mari kita mengerjakan tugas bersama-sama karna sungguh aku merindukan saat-saat yang sepertin ini. Mari mengerjakan tugas dengan tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun