Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sehari di Sana Setahun di Sini

15 Juli 2016   22:57 Diperbarui: 15 Juli 2016   23:18 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah pria asing itu mengantar kakakku ke pintu gerbang pria asing itu berkata : diamlah jangan ceritakan dari mana kau masuk dan keluar dan jika mereka masih bertanya apa yang terjadi ceritakanlah. Tapi jangn ceritakan tentang pintu ini.

Kau sahabat baikku dan aku mempercayaimu. Hindari keburukan , hindari kemaksiatan jika ayahku mengizinkan aku akan pergi keduniamu untuk melihat kabarmu. Berhati-hatilah sahabatku. Setelah mereka berpelukkan. Kakakku pergi dan ia menaiki sebuah bis yang berhenti dijembatan ketika ia sampai dirumah banyak perubahan yang terjadi aku terkejut melihat kepulangan kakakku yang sudah setahun ini ia menghilang.

Aku : kakaaaakkkk, ibu ayah kakak sudah pulang. Aku memeluk kakakku  yang kini ku kira ia tlah menikah di kota orang lain. Tapi ternyata setelah  ia menceritakan kisah kepada kami. Lalu kakakku bertanya tanggal berapa sekarang bukankah ulang tahunku sebentar lagi ?

Aku menjawab : kak ulang tahunmu sudah lewat. Ini sudah 2014 bukan 2013. Ini sudah bulan mei. Bukan bulan april.

Sambil terheran kakakku melihat kalender ditembok dan ia langsung memeluk ibu dan ayahku sambil menangis dan bersyukur ia masih kembali ke dunianya. Dunia nyatanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun