Mohon tunggu...
faradila alamri
faradila alamri Mohon Tunggu... -

ketika ku dengar adzan yang ku dengar hanyalah panggilan kiamat ketika kulihat salju yang kulihat hanyalah bulu beterbangan ketika kulihat belakang yang kulihat hanyalah hari perhitunganku -Sitti Rabi'ah Al-adawiyah-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sehari di Sana Setahun di Sini

15 Juli 2016   22:57 Diperbarui: 15 Juli 2016   23:18 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tengah-tengah kegelapan kakakku tak bisa tidur. Ia begitu gelisah. Dan kebiasaan kakakku ketika gelisah ia pasti akan duduk sambil mebaca. Setelah ia membaca beberapa ayat suci alquran iamendengar suara-suara seperti pasar. Iapun keluar rumah. Da ketika ia keluar ia tak melihat apa-apa disana. Hanya terdengar suara-suara saja.  Lalu ia mengikuti suara itu hingga masuklah ia kesebuah kota yang begitu indah. Kota itu mengalahkan negeri-negeri besar yang ada di eropa.

Ketika kakakku  keheranan ia berkata : subahanallah kota apakah ini ? begitu indah dan mewah. Sangat makmur dan begitu kaya. Bagaikan negeri yang ditelah diceritakan pada kisah nabi sulaiman.

tiba-tiba seorang pria asing datang dan menyapa kakakku.

Pria asing : hai siapa kau ? apa yang kau lakukan disini ?

Kakakku : aku Badar. Menurutpun tempat apakah ini ?  aku hanya menginap disebuah pondokkan dekat kota ini. Lalu aku mendengar suara yang sangat ramai bagaikan suara di pasar. Lalu aku mengikuti suara itu hingga aku masuk di sebuah kota yang sangat indah ini.

Pria asing : ooh jadi kau anak adam. Kau tau tempat apakah ini ?

Kakakku : apa?

Pria asing : kota jin. Uwentira.

Kakakku : tap… tappiiii aku tadi diluar sana juga melihat uwenitira itu. (sambil terkejut dan masih tidak pecaya) kakakku bertanya kembali, apakah kau jin dikota ini ?

Pria asing itu menjawab pertanyaan kakakku sambil tertawa : haha ia aku salah satu jin disini. Marii ku ajak kau untuk jalan-jalan melihat kotaku ini.

Selagi keasikkan kakakku di dunia nyatanya telah pagi, dan teman-temannyapun kaget karena mereka tak melihat kakakku. Ia menghilang begitu saja tanpa ada jejak sedikitpun. Pemilik pondok itu membantu mereka  untuk mencari teman mereka. Tapi tak ada hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun