Sem : maka lu jangan liat pake mata kasar lo … makhluk ghaib itu nggak akan terlihat oleh mata kasar.
Akmal : lo pade ngomongin apa siih. Eeh Sem itu ada pondokkan. Kesitu aja yuuk sambil tunggu esok hari tiba.
Bidin : koq gue tiba-tiba merinding yaa? Kayak ada sesuatu yang mistis gitu.
Sem : mungkin bagi kita-kita yang nggak bisa ngeliat mereka hanya bisa merasakan kehadiran mereka. Tapi sebenarnya mereka sekarang ada dimana-mana. Bahkan berkeliharan disamping kita. Ok deeh Mal kita ke pondokkan situ. Tapi ingat jangan ucapin kata=kata yang nggak enak didengar yaa …
Kakakku, bidin dan akmal : ok ok ok …
Tibalah kami dipondokkan itu lalu kami menayapa didalamnya. Kamipun disambut oleh pemilik pondokkan tersebut.
Pemilik pondok : kalian anak muda dari mana dan mau kemana ?
Sem : maaf  pak sebelumnya. Bukan kami bermaksud  berbicara langcang tapi kami ingin pergi dan mencari dimanakah uwentira itu.
Pemilik pondok tersenyum dan bertanya kembali : nak, tahukah kalian apakah uwentira itu ?
Kakakku menjawabnya : setahuku itu adalah sebuat kota yang tidak kasat mata.
Pemilik pondok : ya betul itu nak. Ngapa Uwentira. Yang artinya kampung,negri atau kota yang tidak kasat mata. Kalian telah berada disini. Inilah tempat yang kalian cari.