Mohon tunggu...
Farach Feby
Farach Feby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi INISNU Temanggung

Mahasiswi INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialektika Pancasila Dalam Dinamika Etika di Indonesia

15 Januari 2023   10:33 Diperbarui: 15 Januari 2023   10:48 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

berupa suatu kepercayaan pada kenyataan mutlak yaitu Tuhan dengan menjaga nilai-nilai hidup religius dan nilai-nilai hidup kemanusiaan.

10. Kesederhanaan yaitu membatasi diri dalam artian tidak melampaui batas dalam suatu

kenikmatan.

11. Keteguhan  yaitu   membatasi   diri   dalam   artian   tidak   melampaui   batas   dalam

Menghindari suatu penderitaan.

12. Keadilan artinya memberikan sebagai rasa wajib baik itu kepada diri sendiri maupun kepada manusia lain,serta terhadap Sang Pencipta atas apa yang telah menjadi haknya.

Beberapa alasan Penting Pancasila sebagai suatu sistem Etika yaitu :

  • Masih terjadinya aksi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
  •  Adanya kesenjangan sosial  antara   kelompok   masyarakat kurang mampu dan berkecukupan yang mana   masih   menandai kehidupan masyarakat di Indonesia.
  •  Masih terjadi ketidak adilan hukum yang mewarnai proses peradilan di Indonesia.
  • Banyaknya   kasus   korupsi yang merajalela di Indonesia, sehingga hal tersebut berdampak pada  melemahnya sendi-sendi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Masih sering terjadi aksi terorisme yang berdalih atas nama agama, sehingga hal itu dapat merusak
  • sikap toleransi   dalam   kehidupan  antar   umat   beragama,persatuan masyarakat serta dapat mengancam disintegrasi bangsa.

Contoh beberapa permasalahan Dan peran serta Pancasila sebagai suatu sistem etika didalam memecahkan persoalan tersebut

  • Degradasi moral   yang   telah melanda dalam kehidupan   masyarakat,   terutama pada   generasi   muda sudah sangat memprihatinkan,hal tersebut tentunya akan membahayakan kelangsungan hidup bernegara.Generasi kaum muda yang kurang memperoleh pendidikan karakter yang baik,memadai,berkelanjutan dan mendalam lalu kemudian pada saat ini mereka juga dihadapkan dengan heterogenitas atau kemajemukan nilai yang ada di tengah-tengah kehidupan di Indonesia ditambah juga dengan arus globalisasi yang sangat masif.Dikhawatirkan para generasi penerus bangsa ini kehilangan arah dan semakin berani mengesampingkan etika moralitas dalam kehidupannya.     Degradasi moral itu terjadi ketika pengaruh arus globalisasi  tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila,dan malah justru nilai-nilai dari   luar yang lebih  dominan.Beberapa contoh degradasi moral antara lain: tawuran   di   kalangan   pelajar,kurangnya rasa kejujuran,rendahnya rasa hormat kepada orang yang lebih tua,kebebasan tanpa ada batasnya,penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba dan lain-lain.Contoh-contoh tersebut menunjukkan lemahnya tatanan nilai moral yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia.Maka dari itu Pancasila sebagai sistem etika sangatlah diperlukan kehadirannya yang kemudian nantinya ditanamkan kepada para generasi muda sejak dini lalu berlanjut dalam pendidikan karakter di sekolah maupun di perguruan tinggi.
  • Korupsi akan semakin merajalela, karena para penyelenggara negaranya tidak memiliki rambu-rambu normatif dan mengesampingkan tatanan moral etik  dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.Para koruptor tidak   bisa lagi  membedakan   mana   yang   pantas dan   mana   yang tidak, mana yang boleh mana yang tidak, mana yang baik mana yang buruk.Dalam hal ini Pancasila sebagai sistem etika menjadi dasar pemahaman terkait dengan kriteria baik dan buruknya perilaku masyarakat Indonesia. Menurut Archie Bahm dalam Axiology of Sciencenya, baik dan buruk ialah dua hal yang saling terpisah. Namun,keduanya itu eksis dalam kehidupan manusia, maksudnya adalah dorongan untuk melakukan kebaikan itu selalu ada begitu pula godaan   untuk   melakukan   perbuatan   burukpun akan  selalu   muncul. Ketika   seseorang   menjadi pemangku jabatan tentunya memiliki banyak peluang kemudian jika ada kesempatan dan diiringi dengan niatan yang tidak baik seperti keinginan untuk korupsi maka tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi dan hal tersebut dapat terjadi kepada siapa saja dan pekerjaan atau profesinya apa saja.
  • Kerusakan  lingkungan akan berdampak   terhadap   berbagai   aspek   kehidupan   manusia seperti:   perubahan cuaca,global warming,kesehatan,nasib generasi yang akan dating,kelancaran penerbangan dan lain-lainBeberapa kasus tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai   Pancasila sebagai sistem etika belum sepenuhnya tertanam dalam diri masyarakat Indonesia.Dewasa ini masyarakat Indonesia cenderung untuk memutuskan suatu tindakan berdasarkan emosional sesaat ,inginya menang   sendiri,dan mengejar keuntungan   sesaat,   tanpa   memikirkan dampak atau akibat yang di lakukan atas perbuatannya.Contonya seperti kasus pembakaran  hutan di daerah Riau.Hal tersebut menimbulkan kabut asap sehingga menimbulkan dampak buruk kepada warga masyarakat di daerah Riau seperti sesak nafas dll.Oleh karena itu Pancasila   sebagai   sistem   etika   perlu untuk  diterapkan   ke   dalam   peraturan   perundang-undangan  yang mana akan  menindak  tegas  para   pelaku   pembakaran  hutan,  baik itu  perorangan  maupun kelompok atau perusahaan yang terlibat.
  • Pelanggaran   HAM   yang terjadi   di   Indonesia   dikarenakan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak yang dimiliki pihak lain. Contoh beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi seperti : kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),penelantaran anak-anak yatim oleh pihak-pihak yang seharusnya melindungi mereka,diskriminasi,penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) dan lain-lain.Persoalan tersebut   menunjukkan   bahwa tingkat  kesadaran yang dimiliki  masyarakat   terhadap   nilai-   nilai Pancasila sebagai sistem etika belum berjalan dengan  maksimal.   Oleh sebab   itu diperlukan sosialisasi mengenai  sistem  etika Pancasila, dan penjabaran   sistemetiknya   ke   dalam   peraturan   perundang-undangan mengenai  HAM   (Undang-undang no. 39 Tahun 1999 tentang HAM).

             Hakikat Pancasila Sebagai Sistem Etika

  • Sila pertama tentang Ketuhanan   terletak   pada   suatu keyakinan   bangsa   Indonesia   bahwa   Tuhan   sebagai penjamin   prinsip-prinsip   moral yang ada.   Artinya  yaitu setiap   tindakan atau perilaku   warga   negara   harus didasarkan pada nilai- nilai etika moral yang bersumber pada norma agama. Setiap prinsip moral   yang   berlandaskan   pada   norma   agama,   maka   prinsip   tersebut tentunya  memiliki kekuatan (force) tersendiri untuk dilakukan oleh para pengikut-pengikutnya.
  • Sila  yang kedua tentang Kemanusiaan   terletak   pada   actus   humanus,   yaitu suatu  tingkah laku atau tindakan   manusia   yang mengandung konsekuensi moral dan implikasi.Berbeda dengan actus homini,yaitu   tindakan   manusia   yang   biasa.   Tindakan   kemanusiaan   yang   mengandung implikasi moral diekspresikan dengan sikap dan cara yang adil dan beradab, sehingga hal tersebut dapat menjamin tata pergaulan antar sesama dan antar mahluk Tuhan yang bersendikan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang tertinggi, yaitu kearifan dan kebajikan.
  • Sila yang ketiga yaitu Persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga negara yang mana  mementingkan masalah bangsa Indonesia di atas kepentingan pribadi/individu maupun kepentingan  kelompok.Sistem etika yang didasarkan pada solidaritas,semangat kebersamaan akan melahirkan kekuatan yang dapat  menghadapi persoalan penetrasi  nilai yang mana sifatnya dapat memecah belah persatuan bangsa.
  • Sila  ke empat Kerakyatan   terletak   pada   prinsip   musyawarah   untuk   mufakat.   Artinya yaitu dengan menghargai diri sendiri hal tersebut sama dengan menghargai orang lain.
  • Sila yang ke lima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia hal tersebut merupakan perwujudan dari adanya sistem etika yang mana tidak menekankan kepada kewajiban semata (deontologis) atau dalam arti menekankan pada tujuan belaka (teleologis), namun hal tersebut lebih menonjolkan pada keutamaan (Virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu sendiri.

Pengembangan Pancasila Sebagai Suatu Sistem Etika

1. Meletakkan sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem  etika berarti menempatkan Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun