Kini, tidak mudah menemui hamparan pohon jati di hutan Muna sebagaimana yang dapat kita saksikan sekitar sepuluh hingga dua puluh tahun silam. Masyarakat jelas menjadi pihak yang paling dirugikan atas rusaknya hutan mereka. Mereka umumnya bertumpu pada lahan perladangan tradisional dan peternakan untuk menopang kebutuhan hidupnya.
Tersingkirnya mereka dari hutan Muna oleh antar-aktor yang kuasa memanfaatkan hutan menyebabkan mereka semakin miskin. Aparat keamanan juga kerap kali menjaring mereka yang melakukan penebangan kayu skala kecil. Sementara itu, eksploitasi hutan skala besar yang menjadi penyumbang rusaknya hutan jati di Muna seolah luput dari pandangan mata mereka.
Referensi
Azhar, Muhammad Ali. 2007. Kerusakan Ekologis Hutan Jati di Kabupaten Muna. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 11, No. 2, November 2007
Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna. 2008. Kabupaten Muna Dalam Angka.
Jers, La Ode Topo. 2012. Menebang Jati Mengejar Rupiah (Studi Etnografi Hutan Jati Muna). Tesis Program Studi Antropologi Universitas Gadjah Mada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H