Besik dan pukul bedug juga dilakukan secara sukarela jika memang tidak ada personel yang mengerjakannya. Masyarakat bersemangat dalam menyambut bulan ramadan, karena mereka meyakini bahwasanya bulan tersebut penuh berkah rahmat dan ampunan.
Bagaimana dengan Beijing?
Tradisi muslim di Beijing awal mula berkembang pada khalifah Ustman Bin Affan hingga Islam menjadi agama terbesar kedua kala itu. Menjelang ramadan, lingkungan masyarakat muslim setempat juga mengadakan hal serupa seperti di Indonesia.
Pada hari raya idul fitri, Muslim Beijing berkunjung ke makam saudara, membersihkan serta mendo'akannya. Seusai melaksanakan bersih-bersih makam, mereka menggelar acara makan bersama keluarga di area yang cukup luas.
Uniknya, mereka juga membakar Hio seperti tradisi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Kebiasaan ini juga dilakukan ketika melakukan prosesi jenazah yang meninggal. Mereka membakar Hio keliling ke jenazah yang berada di dalam keranda.
Desa mawa cara, negara mawa tata berarti bahwa masing-masing daerah, bahkan lintas negara memiliki adat istiadat yang dijunjung tinggi dan pastinya berbeda-beda. Tradisi jelang ramadan dan idul fitri yang beraneka rupa ini, semoga menambah wawasan kita, betapa bahagianya menjadi bagian dari Indonesia.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H