Karena keseriusannya itu, "Abu Nawas" versi Beijing ini ditunjuk menjadi muadzin oleh teman-teman jamaah shalat. Diapun melaksanakan tugas muadzin untuk adzan maghrib dan isya dengan penuh tanggungjawab dan selalu tepat pada waktunya.
Entah kenapa, pada suatu hari karena ramainya jumlah yang datang pada waktu itu, ditambah anak-anak kecil yang berlarian kesana kemari, tentunya mengganggu konsentrasi kita semua yang ada didalam ruangan dalam rangka menunggu waktu berbuka.
Di tengah keramaian pun ada salah satu jamaah yang mengatakan bahwa waktu adzan sudah tiba, tanpa pikir Panjang, "Abu Nawas" meminum hidangan pembuka dan kemudian langsung memegang microphone untuk adzan maghrib. Kita semua bingung, ada salah satu jamaah yang menyela bahwa waktu maghrib ternyata belum tiba, sekitar lima menit lagi.
Apa yang terjadi? Semua bingung, ada yang tertawa dan lain-lain, rupaya itu adalah salah satu ulah dari teman kita yang iseng dan ditanggapi serius oleh sang muadzin. Sang "Abu Nawas" pun kecewa dengan ulah teman kita tersebut, namun apa boleh dibuat, puasa yang sudah dijalankan seharian penuh lebih dari 12 jam itu harus gugur di ujung jalan penantian. Hehehe... kasihan ya?!
Khilaf tak dapat diuntung, malang tak dapat dicegah. Ini juga sekaligus menjadi pembelajaran, bahwasanya bercandaan jangan kelewatan, apalagi ini dibulan ramadan. Kasihan kalau kita juga yang menjadi korban. Atas peristiwa ini, sang muadzin didapuk menjadi petugas tetap untuk mengumandangkan adzan, sekaligus mengontrol waktu shalat.
Sebagai penutup, ketiga kisah di atas menjadi warna tersendiri ketika mengingat Ramadan kala itu. Ketiadaan, keterbatasan, menjadikan ramadan kecil menjadi berwarna. Kekhusuan sujud, menjadikan masa depan orang-orang sukes, dan kedisiplinan "Abu Nawas" versi Beijing menjadikannya orang yang dipercaya untuk menjaga waktu shalat.
Nostos dan Algos merupakan kata dasar nostalgia yang berasal dari Yunani kuno. Saat ini, Nostalgia modern diartikan sebagai perasaan wajar dan positif yang menjadikan kita tetap hidup dimasa lalu untuk perbaikan dimasa mendatang. Salam nostalgia bersama masa lalu kita yang penuh lucu dan tawa.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H