Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostos dan Algos: Bambu, Sujud, dan Azan

12 Mei 2020   18:56 Diperbarui: 12 Mei 2020   19:04 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari kegiatan dipenuhi dengan diskusi dan mengaji, meskipun di siang hari kami selalu mengadakan berbagai aktivitas seperti biasanya. Akses yang diterapkan panitiapun terbatas hanya pada asrama dan masjid saja, selebihnya harus mendapatkan izin khusus apabila keluar dari area I'tikaf.
Karena padatnya kegiatan di siang hari, tidak jarang seluruh peserta mengantuk pasca berbuka puasa. Namun, karena pola yang dijalankan pun berbeda dari biasanya, maka kita pun harus adaptasi dengan hal baru. Diantaranya adalah shalat tarawih yang biasanya dilakukan seusai shalat isya, kali ini dilakukan di malam hari, dengan rakaat yang terbilang sedikit.

Seusai shalat isya kami melaksanakan kajian dan diskusi hingga pukul 23.00 WIB, waktu tidur yang hanya satu jam membuat semua sulit untuk membuka mata. Kami dibangunkan pukul 01.00 WIB untuk melaksanakan shalat malam.

Kami semua sudah merasa khawatir ketika shalat akan dimulai, karena imam shalat adalah yang biasa memimpin ketika maghrib, dan isya, ayat yang dibaca sangatlah panjang, mungkin sekitar satu jus lebih sedikit.

Dan apa yang terjadi ternyata benar adanya, shalat malam yang dilaksanakan pada rakaat pertama itu membaca surat Al-Baqarah berjuz-juz. Mata kami mengantuk, tidak jarang yang berdiri sambil tidur, hilang kestabilan, dan lain lain. Dalam situasi seperti ini, yang paling ditunggu adalah posisi sujud, yang mana kita bisa istirahat sambil menghela nafas.

Sujudpun datang, awalnya saya merasa bahwa teman-teman saya tidak tidur, karena sesuai teori menyatakan bahwa pada posisi sujudlah situasi dimana do'a hamba dikabulkan, karena jarak antara kita dan Allah sangatlah dekat. Tapi, dugaan saya ini salah.

Teman-teman saya satu shaf depan hening dalam sujudnya dirakaat pertama, sejak imam berdiri setelah sujud awal, membaca surat Panjang berjuz-juz di rakaat berikutnya, kemudian Kembali sujud, tidak menyurutkan khidmatnya sujud rekan saya, hehehehe.

Mereka tetap sujud hingga rakaat kedua salam dan selesai. Bisa dibayangkan kan?, bukan hanya sujud saja yang mereka lakukan, ada yang membuat peta buta, mendengkur, hingga mimpi ngelindur. Keesokan harinya hal ini menjadi pembahasan menarik dari ustadz yang mengisi kajian harian.

Sebagai informasi, shalat yang kita lakukan biasanya menjelang waktu imsyak tiba, total nya hanya 2 rakaat shalat tarawih dan 1 rakaat witir. Jumlahnya sedikit, namun ayat yang dibaca sangat panjang. Saat ini, mereka yang tertidur saat sujud sudah banyak yang menjadi orang penting di posisi pemerintahan, dan menjadi pebisnis sukses diusia muda. Saya menduga, mungkin ini karena sujudnya yang lama itu ya? Hahahahaha. Wallahu a'lam.

Muadzin yang khilaf di Beijing
Ramadan selalu meriah di Beijing, terutama di Kedutaan Besar Republik Indonesia yang selalu menyediakan berbagai kegiatan ramadan. Tidak tanggung-tanggung, KBRI Beijing selalu menghadirkan ustadz dari Indonesia untuk mengisi kajian sebulan penuh bagi jamaah tarawih, ibu-ibu, tadarus dan berbagai aktifitas positif lainnya.

Buka bersama dengan menu khas Indonesia juga menjadi satu hal penting yang paling ditunggu ketika berbuka puasa. Sudah bisa ditebak, pesertanya Sebagian besar dari Mahasiswa Indonesia yang berada di Beijing dan beberapa WNI yang bekerja disana.

Ada satu orang sebutlah "abu nawas" (nama samaran) adalah orang yang selalu membaca Al-Qur'an ketika datang di Aula Kedutaan Besar. Dia berbeda dengan yang lain, karena selalu fokus dan konsentrasi, kami menyebutnya manusia serius, meskipun tidak jarang menjadi bahan bercandaan bagi rekan-rekannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun