Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bunga Rampai Daring dan Beda Budaya, Tantangan Ramadan Mahasiswa

5 Mei 2020   01:59 Diperbarui: 5 Mei 2020   01:58 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironisnya, perbedaan waktu ini jarang dipahami bersama. Sebagai contoh misalkan di benua Afrika yang perbedaannya waktunya sangat mencolok dibandingkan dengan benua Asia. Apa yang dilakukan oleh teman kami dengan menelepon keluarganya sekian jam lamanya tersebut sangat mengganggu kekhusuan beribadah rekan-rekan dari negara lainnya. Menjunjung adat di negara yang kita tempati haruslah dijunjung tinggi, agar kita dapat terus berlangsung hidup dan menjalin komunikasi di dalamnya.

Beda lagi dari beberapa negara di benua Asia yang kebanyakan dari mereka hobi untuk bercerita. Bercerita sangat cepat dengan bahasanya masing-masing (tidak menggunakan Bahasa Inggris) cukup mengganggu dalam rangkaian ibadah puasa kita.

Cobaan terberat selanjutnya adalah ketika harus keluar dari tempat tinggal kita, karena pemandangan diluar yang tidak biasa karena harus menjaga pandangan. Kondisi musim panas tidaklah semudah yang kita bayangkan, sesuatu yang tidak pernah terjadi di Indonesia dan dilarang, justru menjadi hal yang biasa dan tidak dilarang.

Saya mengamati secara detail bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki sifat sabar dan pengendalian diri cukup baik, dimanapun dan kapanpun. Jarang sekali saya menemui WNI yang berkonflik dengan negara lain karena hal yang tidak perlu dan tidak esensial.

Sebagai penutup, saya mengutip peribahasa "Lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya" yang mana aturan setiap daerah berbeda dengan aturan daerah lainnya. Jika konsep ini saya tarik dalam pergaulan internasional, maka peribahasa ini masih sangat relevan untuk memahami oranglain tanpa ada rasa marah, dan mejaga diri dan puasa kita agar terus bersabar. Bagaimanapun juga sistem online adalah salah satu solusi terbaik saat ini.

Dari berbagai hal di atas, saya banyak belajar bersabar dari rekan sejawat berbagai negara di dunia. Sesulit apapun Ramadhan yang kita alami ditengah kondisi pandemi ini, harus kita yakini bahwa pahalanya akan lebih besar dibandingkan Ramadhan di tahun sebelumnya. Wallahu A'lam Bishawab.

Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun