Selain mendengarkan, orangtua juga bisa berperan dalam membantu anak mengatur waktu belajar mereka. Banyak remaja yang tidak tahu cara membagi waktu antara belajar, bersosialisasi, dan istirahat. Di sinilah orangtua bisa berkontribusi dengan membantu anak merancang jadwal yang realistis dan seimbang. Pastikan ada waktu untuk belajar yang efisien, namun juga ada waktu untuk bersantai dan melakukan hobi.
Membuat jadwal yang baik bukan hanya tentang menetapkan waktu belajar, tetapi juga memastikan anak memiliki waktu untuk beristirahat. Istirahat yang cukup sangat penting agar otak bisa berfungsi dengan baik dan membantu mengurangi stres. Ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga atau sekadar berjalan-jalan, agar mereka tetap bugar dan segar secara mental.
Orangtua juga perlu mengingat bahwa fleksibilitas dalam jadwal sangat penting.
Terkadang, ada tugas yang membutuhkan lebih banyak waktu dari yang diharapkan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi orangtua untuk mendukung dan membantu anak melakukan penyesuaian pada jadwal mereka, tanpa menambah tekanan yang sudah ada.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Lingkungan belajar yang nyaman juga berperan besar dalam mengurangi stres akademis. Pastikan anak memiliki tempat belajar yang bebas dari gangguan. Ruang yang tenang dan tertata rapi dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas belajar. Orangtua bisa membantu menyiapkan ruang belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk menyediakan alat tulis yang dibutuhkan dan mengurangi kebisingan di sekitar.
Pencahayaan juga merupakan faktor penting. Ruang belajar yang terang akan membuat anak merasa lebih bersemangat dan fokus. Jika memungkinkan, manfaatkan cahaya alami dari jendela. Selain itu, tambahkan sentuhan personal, seperti poster atau dekorasi yang disukai anak, untuk membuat mereka merasa lebih betah di ruang belajar tersebut.
Tak kalah penting adalah menyediakan camilan sehat dan minuman yang menyegarkan saat anak belajar.Â
Makanan yang bergizi dapat membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Ajak anak untuk memilih camilan sehat bersama, sehingga mereka juga terlibat dalam proses menciptakan lingkungan belajar yang positif.
Memberikan Dukungan Emosional
Dukungan emosional dari orangtua sangat berpengaruh dalam membantu remaja menghadapi stres akademis.Â
Terkadang, yang dibutuhkan anak bukan hanya bantuan dalam hal akademis, tetapi juga dukungan moral.
Berikan pujian ketika anak berhasil, sekecil apa pun pencapaiannya. Hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka dan membuat mereka merasa dihargai.
Sebaliknya, ketika anak mengalami kegagalan atau kesulitan, penting bagi orangtua untuk tidak langsung memberikan kritik. Alih-alih, bimbing mereka untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Ajak anak untuk merenungkan apa yang bisa mereka pelajari dari pengalaman tersebut dan bagaimana cara untuk bangkit kembali. Ini akan membantu mereka mengembangkan ketahanan mental yang sangat diperlukan di dunia yang kompetitif ini.
Bersama dengan dukungan emosional, ajak anak untuk melakukan kegiatan menyenangkan di luar belajar. Kegiatan seperti berlibur, bermain game, atau hanya menghabiskan waktu bersama keluarga dapat menjadi cara efektif untuk meredakan stres. Ini menunjukkan bahwa orangtua mendukung kesejahteraan anak secara keseluruhan, bukan hanya dalam hal akademis.