Mohon tunggu...
Fani Maharani
Fani Maharani Mohon Tunggu... Administrasi - administrasi

kepribadian yang baik dan belajar menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis BEP dalam Menentukan Tingkat Pnejualan yang Diperlukan untuk Mencapai Titik Impas

22 Juni 2023   13:31 Diperbarui: 22 Juni 2023   13:35 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Warsono (2003:212) analisis break even point memiliki beberapa keterbatasan antara lain: 

  1. Hubungan biaya volume laba diasumsikan bersifat linier. 

Hal ini memiliki arti analisis break even point hanya dapat digunakan dalam jangkauan output tertentu. BEP dalam unit = FC P VC/unit BEP dalam rupiah = FC 1 VC 

  1. Kurva pendapatan total atau biasa disebut kurva penjualan dianggap meningkat secara linier dengan volume output. 

Dalam realisasinya, sering terjadi untuk produksi yang sama harga jual dibedakan untuk daerah atau konsumen tertentu. 

  1. Perpaduan antara produksi dan penjualan diasumsikan konstan. 

Analisis break even point sulit diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk lebih dari satu macam, jika rasio biaya untuk menghasilkan dua produk atau lebih tersebut tidak diketahui, apalagi proporsi harus dibuat tetap. 

  1. Bagian titik impas dan perhitungan merupakan suatu bentuk analisis statis. 

  2. Jika struktur biaya dan harga jual berubah, maka hasil analisis break even point juga berubah. Model break even point lebih cocok digunakan untuk industri yang stabil. 

Pembentuk Break Even Point

Break even point (BEP) dapat dibentuk dari perhitungan biaya produksi dan penjualan suatu produk atau jasa. Terdapat beberapa faktor yang membentuk BEP, yaitu:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun