Oleh : Â Fania Evangelista1 dan Junianto2Â
- Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad
- Dosen Program Studi Perikanan UnpadÂ
Bidang kuliner jika dilihat dengan jeli memiliki celah untuk dijadikan peluang bisnis. Perlu diingat bahwa makanan adalah kebutuhan primer atau kebutuhan fisiologis bagi setiap manusia sehingga bidang kuliner merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan usaha. Selain itu perkembangan bidang kuliner yang semakin pesat dan target pasarnya semakin luas akan memudahkan dalam pemasaran.
Dirjen Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PDSKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengatakan bahwa pengolahan ikan memiliki peluang usaha yang masih terbuka luas jika dilakukan dengan semangat inovatif. Selain itu produk olahan ikan lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan mengkonsumsi ikan dalam bentuk utuh.
Salah satu olahan ikan yang dapat dijadikan usaha bisnis adalah Otak-otak ikan. Â Produk olahan ikan ini yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahan baku utama otak-otak ikan adalah daging ikan segar yang dilumatkan dengan ditambahkan bahan lainnya yaitu seperti tepung, bawang merah dan putih, garam, dan lain-lain.
 Â
Otak-otak ikan yang baik ketika dimasak memiliki warna putih kecoklatan tanpa lendir dengan bentuk yang rapi dan utuh. Tekstur dari otak-otak ikan bagian dalamnya padat dan kenyal dan bagian luarnya yang krispi. Rasa dari ikan cukup menonjol tetapi tidak amis dan tidak ada citra rasa lain. Proses produksi otak-otak ikan yang sederhana serta bahan baku yang mudah ditemukan membuat otak-otak ikan memiliki banyak celah untuk tumbuh dan berkembang menjadi sebuah usaha di bidang kuliner.
Berikut merupakan beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum menjalankan usaha otak-otak ikan :
Pertama, keunggulan dan inovasi. Tidak dapat dipungkiri sekarang ini sudah banyak otak-otak ikan yang dijual dipasaran sehingga perlu adanya diferensiasi produk agar dapat bersaing dengan produk lainnya. Penambahan keju, sosis, cabai atau dengan membuat varian saus seperti saus asam manis, saus teriyaki dan lain-lain dapat dijadikan inovasi produk. Selain itu, kemasan produk juga perlu diperhatikan, produk harus aman dan tertutup rapat agar dapat tahan lama dan bebas dari bakteri/organisme pembusuk. Kemudian desain kemasan harus dibuat sebagus mungkin agar dapat menarik konsumen.
Kedua, menganalisis nilai tambah dengan tujuan untuk mengetahui penambahan nilai dari bahan baku ikan yang di proses menjadi otak-otak dan mengetahui keuntungan tambahan. Berdasarkan hasil wawancara salah satu pedagang otak-otak ikan di Pasar Malabar Tangerang menjual produknya seharga Rp. 28.000/kg atau Rp.7.000 untuk 250 gram bisa mendapatkan nilai tambah sebesar Rp. 10.500/kg bahan baku dari harga rata-rata bahan baku sebesar Rp. 14000/kg dan sumbangan input lain atau bahan penunjang lainnya sebesar Rp. 3.500/kg.