Mohon tunggu...
Fania Evangelista
Fania Evangelista Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

halo! saya fania evangelista merupakan mahasiswa UNPAD dengan prodi perikanan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

5 Langkah Mudah Memulai Bisnis Olahan Ikan

24 November 2020   16:37 Diperbarui: 24 November 2020   17:46 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Otak-otak ikan sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) di masak/dokpri

Oleh :  Fania Evangelista1 dan Junianto2 

  • Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad
  • Dosen Program Studi Perikanan Unpad 

Bidang kuliner jika dilihat dengan jeli memiliki celah untuk dijadikan peluang bisnis. Perlu diingat bahwa makanan adalah kebutuhan primer atau kebutuhan fisiologis bagi setiap manusia sehingga bidang kuliner merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan usaha. Selain itu perkembangan bidang kuliner yang semakin pesat dan target pasarnya semakin luas akan memudahkan dalam pemasaran.

Dirjen Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PDSKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti mengatakan bahwa pengolahan ikan memiliki peluang usaha yang masih terbuka luas jika dilakukan dengan semangat inovatif. Selain itu produk olahan ikan lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan mengkonsumsi ikan dalam bentuk utuh.

Salah satu olahan ikan yang dapat dijadikan usaha bisnis adalah Otak-otak ikan.  Produk olahan ikan ini yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahan baku utama otak-otak ikan adalah daging ikan segar yang dilumatkan dengan ditambahkan bahan lainnya yaitu seperti tepung, bawang merah dan putih, garam, dan lain-lain.

  

Otak-otak ikan yang baik ketika dimasak memiliki warna putih kecoklatan tanpa lendir dengan bentuk yang rapi dan utuh. Tekstur dari otak-otak ikan bagian dalamnya padat dan kenyal dan bagian luarnya yang krispi. Rasa dari ikan cukup menonjol tetapi tidak amis dan tidak ada citra rasa lain. Proses produksi otak-otak ikan yang sederhana serta bahan baku yang mudah ditemukan membuat otak-otak ikan memiliki banyak celah untuk tumbuh dan berkembang menjadi sebuah usaha di bidang kuliner.

Gambar 2. Tekstur Otak-otak Ikan/dokpri
Gambar 2. Tekstur Otak-otak Ikan/dokpri

Berikut merupakan beberapa langkah yang perlu dilakukan sebelum menjalankan usaha otak-otak ikan :

Pertama, keunggulan dan inovasi. Tidak dapat dipungkiri sekarang ini sudah banyak otak-otak ikan yang dijual dipasaran sehingga perlu adanya diferensiasi produk agar dapat bersaing dengan produk lainnya. Penambahan keju, sosis, cabai atau dengan membuat varian saus seperti saus asam manis, saus teriyaki dan lain-lain dapat dijadikan inovasi produk. Selain itu, kemasan produk juga perlu diperhatikan, produk harus aman dan tertutup rapat agar dapat tahan lama dan bebas dari bakteri/organisme pembusuk. Kemudian desain kemasan harus dibuat sebagus mungkin agar dapat menarik konsumen.

Kedua, menganalisis nilai tambah dengan tujuan untuk mengetahui penambahan nilai dari bahan baku ikan yang di proses menjadi otak-otak dan mengetahui keuntungan tambahan. Berdasarkan hasil wawancara salah satu pedagang otak-otak ikan di Pasar Malabar Tangerang menjual produknya seharga Rp. 28.000/kg atau Rp.7.000 untuk 250 gram bisa mendapatkan nilai tambah sebesar Rp. 10.500/kg bahan baku dari harga rata-rata bahan baku sebesar Rp. 14000/kg dan sumbangan input lain atau bahan penunjang lainnya sebesar Rp. 3.500/kg.

Ketiga, menganalisis kebutuhan konsumen. Konsumen yang membeli otak-otak ikan biasanya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan pangan. Hal ini karena otak-otak ikan memiliki nilai gizi yang tinggi untuk dijadikan produk pangan. Menurut Damayanti et al.(2017) otak-otak ikan kembung yang ditambah dengan buah lamun menghasilkan karbohidrat 17.52%, protein 6,36%. lemak 0.47%. Menurut Putra et al (2015) yang menggunakan ikan kurisi dengan penambahan karagenan dapat menghasilkan otak-otak ikan dengan kadar protein 12,59%.

Keempat, menganalisis segmentasi pasar untuk mengelompokkan pembeli di pasar. Pembeli otak-otak ikan dapat dikelompokkan menjadi ibu rumah tangga, kemudian konsumen yang aktif seperti orang tua yang bekerja lebih menyukai produk pangan yang praktis dalam penyajiannya dan tetap memiliki nilai gizi yang tinggi, dan kalangan muda yang menjadikan otak-otak ikan sebagai camilan. 

Karena konsumen otak-otak ikan memiliki range umur yang beragam dan luas, penjualan otak-otak ikan dapat dilakukan diberbagai tempat seperti pasar tradisional, supermarket, bisnis street food hingga rumah makan.

Kelima, kegiatan promosi atau pemasaran. Rencana kegiatan promosi yang juga merupakan hal yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan usaha otak-otak ikan. Kegiatan promosi dapat dilakukan dari mulut ke mulut dengan menawarkan produk ke teman atau orang sekitar. Selain itu, promosi dan pemasaran juga dapat memanfaatkan sosial media seperti facebook atau instagram dan berbagai e-commerce yang ada.

Itulah langkah yang perlu dilakukan sebelum melakukan usaha otak-otak ataupun usaha kuliner lainnya agar usaha tetap berjalan dalam waktu yang lama. Jangan lupa untuk tetap konsisten dan semangat!

Daftar pustaka

Damayati, D.S., Jastam, M. S., dan N.A. Faried. 2017. Analisis Kandungan Otak-Otak Ikan Kembung (Rastrelliger Brachyoma) Subtitusi Buah Lamun (Enhalus Acoroides) Sebagai Alternatif Perbaikan Gizi di Masyarakat. Al-Sihah : Public Health Science Journal Vol 9(1) : 19-30.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun