Mohon tunggu...
Fani RachmatillahFauzi
Fani RachmatillahFauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi psikologi

Halo, saya seorang mahasiswi psikologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Kita Merasa Lega Setelah Menangis?

28 Desember 2021   18:55 Diperbarui: 28 Desember 2021   19:12 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menangis merupakan cara yang umum dan unik yang dilakukan oleh manusia dalam mengungkapkan emosinya meskipun menangis juga dilakukan oleh berbagai macam jenis hewam dengan tujuan yang sama. Setiap orang pasti pernah menangis dan akan terus dilakukan sampai akhir hayatnya. Manusia menangis karena berbagai macam situasi. Mereka biasanya menangis karena bahagia dan rasa syukur atau menangis karena kesedihan seperti kehilangan orang yang dicintai. Selain itu, manusia juga menangis karena marah, menyesal atau muak, menghadapi kegagalan, konflik ataupun kekecewaan. Sebagai salah satu cara dalam mengungkapkan emosi, menangis memiliki banyak manfaat salah satunya membuat perasaan kita menjadi lega. Tentunya terdapat penjelasan ilmiah terkait hal ini. 

 Arti kata menangis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah melahiran perasaan sedih (kecewa, menyesal, dsb) dan mencucurkan air mata serta mengeluarkan suara (tersedu-sedu, menjerit-jerit, dsb). Definisi menangis dalam kajian kesehatan ialah cermin emosi manusia, yaitu merupakan bagian dari penyaluran emosi yang meliputi kesedihan, kegembiraan, kekagetan, ketakutan, cinta kasih, kebencian, dan kemarahan. Menangis juga memiliki arti proses keluarnya air mata dari kelenjar lacrimal yang berada di sudut sebelah luar dari lekuk mata ke atas bola mata. Vingerhoets (2013) menyatakan bahwa anteseden menangis ada dua jenis yaitu anteseden negatif (sakit fisik, perasaan tidak mampu dan kehilangan) dan anteseden positif (kelahiran anak, pernikahan, dll).  

 Tom Lutz dalam Aqmarina (2007) secara biologis membedakan air mata menjadi tiga jenis, yaitu:

a.Basal tears (air mata dasar), yaitu air mata yang membasahi mata dan membersihkan mata dari debu. Air mata basal mengandung air, mucin, lipid, lisozim, lipocalin, laktoferin, immunoglobulin, glukosa, urea, sodium, dan potasium. Zat-zat tersebut yang berperan mencegah infeksi bakteri pada mata dan merupakan bagian dari sistem imun. 

b.Reflex tears (air mata refleks), yaitu air mata yang mengalir akibat iritasi dari partikel-partikel yang mengganggu mata seperti air mata yang keluar akibat uap dari mengiris bawang, gas air atau percikan lada. Bawang mengandung enzim sintase factor lacrimatoric dan senyawa sulfur yang dapat menguap dan dapat larut dalam lapisan basah mata untuk membentuk larutan encer asam sulfur yang membuat pedih mata.

c.Emotional tears (air mata emosional), yaitu air mata yang memiliki makna psikologis seperti depresi, stres atau penderitaan fisik. Air mata tidak hanya disebabkan oleh emosi negatif melainkan juga disebabkan karena emosi positif. 

Mata adalah organ berbentuk agak bulat yang terdapat di dalam rongga tengkorak yang disebut orbit. Mata dikelilingi oleh kumpulan daging yang bertempat di dalam rongga. Mata dapat bergerak ke berbagai arah dengan perantara otot-otot. Bola mata terbentuk dari tiga lapisan, lapisan tersebut dari luar ke dalam, yaitu: lapisan pertama, sclera dari arah depan dan kornea dari arah depan. Lapisan kedua, koroid dari arah belakang dan iris dari arah depan. Lapisan ketiga, retina dari arah belakang dan lensa dari arah depan. Organ yang berhubungan dengan mata yaitu lids (kelopak mata), eye brows (alis), dan sistem lakrimal (air mata). Sistem lakrimal terbentuk dari kelenjar air mata yang berfungsi mengeluarkan air mata (lisosim). Kata lakrimasi merujuk pada kata menangis. 

Lapisan air mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan minyak, lapisan air, dan lapisan lendir. Lapisan minyak merupakan lapisan terluar yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil pada pinggir kelopak mata yang bernama kelenjar meibom. Fungsi dari lapisan minyak ini adalah untuk melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan mata. Lapisan minyak merupakan lapisan terluar yang dihasilkan. Lapisan air merupakan lapisan tengah yang dihasilkan oleh sel-sel yang tersebar pada konjungtiva (selaput bening mata). Lapisan ini berfungsi membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing ataupun iritan yang masuk ke dalam mata. Lapisan terdalam adalah lapisan lendir. Lapisan ini membantu agar air mata tersebar rata pada permukaan mata dan membantu agar mata tetap lembab. 

Frey, et al (1981) dalam Aqmarina (2007) mengungkapkan bahwa ada perbedaan komposisi biokimia antara air mata emosional dengan air mata iritasi. Air mata emosional memiliki konsentrasi protein 24% lebih besar daripada air mata iritasi. Kompleks protein pada air mata emosional lebih besar dikarenakan hasil respon stress yang dialami seseorang. 

Abdul Mujib (2002) dalam Aqmiarina (2007) membedakan jenis menangis berdasarkan konstitusi manusia, fungsi-fungsi psikologis, dan nilai spiritualitas.

a.Dilihat dari konstitusi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu tangisan yang disebabkan oleh pengaruh organ-organ fisik dan tangisan yang disebabkan oleh pengaruh psikis (kejiwaan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun