Untuk mendapatkan pemimpin yang baik, masyarakat dapat memahami, mendalami, dan mengkaji visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh calon pemimpin. Cara ini bisa dipelajari secara personal, bisa juga melalui bantuan lembaga seperti dari kampus untuk para mahasiswa.
Desain kampanye dalam praktik pemilu ada berbagai macam. Karena itu, mahasiswa diharapkan untuk tidak hanya datang saat kampanye terbuka. Calon pemimpin harus pula diajak untuk datang berdiskusi di kampus. Ketika sudah mendalami keseluruhan profil dari calon pemimpin, mahasiswa harus menggunakan hak pilihnya dengan baik dan menghindari segala interupsi politik dalam bentuk apapun.
Untuk masyarakat secara luas, selain mengkaji visi, misi, dan program yang ditawarkan calon pemimpin, masyarakat dapat memerhatikan rekam jejak dari calon pemimpin tersebut, baik buruknya tindakan dan perilaku yang pernah dilakukan calon pemimpin.
Perhatikan integritas dari calon pemimpin, pastikan mereka memiliki integritas yang tinggi, tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi atau pelanggaran hukum lainnya, dan memiliki prinsip moral yang baik.
Selain itu, periksa juga kemampuan kepemimpinan mereka. Untuk melakukan ini, apabila calon pemimpin pernah menjabat sebelumnya sebagai pemimpin dalam tingkat apapun, maka dapat melihat dari rekam jejaknya. Apakah calon pemimpin tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit atau tidak.
Perlu diingat bahwa lebih baik mengenali calon pemimpin dilakukan melalui riset sendiri, bukan dari perkataan orang lain yang belum tentu kebenarannya. Pastikan informasi yang diterima mengenai calon pemimpin adalah informasi yang valid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H