Pemilu (Pemilihan Umum) merupakan proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik di suatu negara. Jabatan yang diisi beragam, mulai dari eksekutif/presiden, legislatif/wakil rakyat, kepala desa, dan sebagainya.
Indonesia merupakan negara demokrasi yang menerapkan sistem pemilu ini, lebih tepatnya sistem pemilu proporsional terbuka sejak tahun 2009. Sistem proporsional terbuka merupakan sistem perwakilan proporsional yang memungkinkan para pemilih untuk ikut serta dalam proses penentuan urutan calon partai yang akan dipilih.
Pada hari Jumat tanggal 5 Mei 2023, diadakan sebuah sosialisasi dengan judul Pemuda Sadar Pemilu yang diselenggarakan oleh Kominfo bekerja sama dengan BAWASLU, KPU dan UIN Sunan Kalijaga. Acara ini digelar di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga dalam rangkaian menanggapi tanggal pemilihan umum yang sudah semakin dekat.
Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini antara lain adalah Bapak Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A selaku ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Sutrisnowati, SH., MH., M.Psi selaku Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta, Vania Youanda sebagai influencer, dan Ahmad Makarim Pramudita selaku Presiden BEM UIN Sunan Kalijjaga.
Fokus dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama pemuda untuk turut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2024. Sosialisasi ini juga menjawab berbagai kebingungan yang dirasakan masyarakat tentang proses pemilihan Pemilu 2024.
Topik yang ingin saya sorot dari keseluruhan acara sosialisasi diatas adalah materi yang disampaikan oleh influencer Vania Yoanda. Beliau menyampaikan pentingnya untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 meskipun tidak terlalu peduli dengan skena politik Indonesia. Karena kita walaupun sebagai generasi muda juga memiliki hak suara yang tidak dapat didiskriminasikan. Maka dari itu golput merupakan tindakan yang wajib dihindari.
Di era sekarang ini, seseorang dapat dengan mudah menjadi pemimpin jika telah memiliki harta, kekuasaan, atau nama di masyarakat. Namun, untuk mendapat pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat, yakni yang amanah, jujur, dan adil sangatlah sulit.
Setiap calon pemimpin pasti dapat dengan mudah mengatakan bahwa mereka layak menjadi pemimpin yang baik atau dapat dipercaya, tetapi apa dan bagaimana kriteria seorang pemimpin ditentukan? Apakah karena dia memiliki banyak harta, atau karena dia memiliki banyak pengikut, atau mungkin dia hanya memiliki integritas dan kemauan untuk membuat perbedaan.
Mengingat setiap suara penting, maka kita tidak boleh memilih pemimpin secara asal-asalan. Kita wajib mengetahui bahkan lebih baik jika mengenali calon pemimpin yang akan kita pilih untuk mengemban amanah dalam memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan.
Lantas bagaimana cara masyarakat mengetahui dan mengenali calon pemimpin mereka?