Mohon tunggu...
Rifandy Adnan El Hakim
Rifandy Adnan El Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030053 | Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahui dan Kenali Calon Pemimpinmu

8 Mei 2023   13:35 Diperbarui: 8 Mei 2023   13:54 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi

Pemilu (Pemilihan Umum) merupakan proses memilih seseorang untuk mengisi jabatan politik di suatu negara. Jabatan yang diisi beragam, mulai dari eksekutif/presiden, legislatif/wakil rakyat, kepala desa, dan sebagainya.

Indonesia merupakan negara demokrasi yang menerapkan sistem pemilu ini, lebih tepatnya sistem pemilu proporsional terbuka sejak tahun 2009. Sistem proporsional terbuka merupakan sistem perwakilan proporsional yang memungkinkan para pemilih untuk ikut serta dalam proses penentuan urutan calon partai yang akan dipilih.

Pada hari Jumat tanggal 5 Mei 2023, diadakan sebuah sosialisasi dengan judul Pemuda Sadar Pemilu yang diselenggarakan oleh Kominfo bekerja sama dengan BAWASLU, KPU dan UIN Sunan Kalijaga. Acara ini digelar di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga dalam rangkaian menanggapi tanggal pemilihan umum yang sudah semakin dekat.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini antara lain adalah Bapak Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A selaku ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Sutrisnowati, SH., MH., M.Psi selaku Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta, Vania Youanda sebagai influencer, dan Ahmad Makarim Pramudita selaku Presiden BEM UIN Sunan Kalijjaga.

Fokus dari acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama pemuda untuk turut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2024. Sosialisasi ini juga menjawab berbagai kebingungan yang dirasakan masyarakat tentang proses pemilihan Pemilu 2024.

Topik yang ingin saya sorot dari keseluruhan acara sosialisasi diatas adalah materi yang disampaikan oleh influencer Vania Yoanda. Beliau menyampaikan pentingnya untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 meskipun tidak terlalu peduli dengan skena politik Indonesia. Karena kita walaupun sebagai generasi muda juga memiliki hak suara yang tidak dapat didiskriminasikan. Maka dari itu golput merupakan tindakan yang wajib dihindari.

Di era sekarang ini, seseorang dapat dengan mudah menjadi pemimpin jika telah memiliki harta, kekuasaan, atau nama di masyarakat. Namun, untuk mendapat pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat, yakni yang amanah, jujur, dan adil sangatlah sulit.

Setiap calon pemimpin pasti dapat dengan mudah mengatakan bahwa mereka layak menjadi pemimpin yang baik atau dapat dipercaya, tetapi apa dan bagaimana kriteria seorang pemimpin ditentukan? Apakah karena dia memiliki banyak harta, atau karena dia memiliki banyak pengikut, atau mungkin dia hanya memiliki integritas dan kemauan untuk membuat perbedaan.

Mengingat setiap suara penting, maka kita tidak boleh memilih pemimpin secara asal-asalan. Kita wajib mengetahui bahkan lebih baik jika mengenali calon pemimpin yang akan kita pilih untuk mengemban amanah dalam memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan.

Lantas bagaimana cara masyarakat mengetahui dan mengenali calon pemimpin mereka?

Untuk mendapatkan pemimpin yang baik, masyarakat dapat memahami, mendalami, dan mengkaji visi, misi, dan program yang ditawarkan oleh calon pemimpin. Cara ini bisa dipelajari secara personal, bisa juga melalui bantuan lembaga seperti dari kampus untuk para mahasiswa.

Desain kampanye dalam praktik pemilu ada berbagai macam. Karena itu, mahasiswa diharapkan untuk tidak hanya datang saat kampanye terbuka. Calon pemimpin harus pula diajak untuk datang berdiskusi di kampus. Ketika sudah mendalami keseluruhan profil dari calon pemimpin, mahasiswa harus menggunakan hak pilihnya dengan baik dan menghindari segala interupsi politik dalam bentuk apapun.

Untuk masyarakat secara luas, selain mengkaji visi, misi, dan program yang ditawarkan calon pemimpin, masyarakat dapat memerhatikan rekam jejak dari calon pemimpin tersebut, baik buruknya tindakan dan perilaku yang pernah dilakukan calon pemimpin.

Perhatikan integritas dari calon pemimpin, pastikan mereka memiliki integritas yang tinggi, tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi atau pelanggaran hukum lainnya, dan memiliki prinsip moral yang baik.

Selain itu, periksa juga kemampuan kepemimpinan mereka. Untuk melakukan ini, apabila calon pemimpin pernah menjabat sebelumnya sebagai pemimpin dalam tingkat apapun, maka dapat melihat dari rekam jejaknya. Apakah calon pemimpin tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit atau tidak.

Perlu diingat bahwa lebih baik mengenali calon pemimpin dilakukan melalui riset sendiri, bukan dari perkataan orang lain yang belum tentu kebenarannya. Pastikan informasi yang diterima mengenai calon pemimpin adalah informasi yang valid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun