Caranya ada banyak. Mulai dari pencegahan dengan menyehatkan kembali daerah aliran sungai hingga kesiapsiagaan dengan mempunyai pengetahuan ketika banjir itu tiba, apa saja yang mesti dilakukan.
Nah, dengan begitu, kita ubah cara pandang dalam hidup di tengah kota Jakarta. Bukan memusuhi air sehingga maunya dibuang ke laut saja. Tapi dengan memahami bagaimana air itu secara alami dan berdamai dengan kondisi yang ada.
Terakhir, barangkali kenapa kita lumayan kedodoran ketika banjir ini tiba, ialah karena yang kita siapkan sambutan ialah tahun yang baru. Seolah lupa bahwa kita juga mulai memasuki awal puncak musim hujan. Jadinya, kesiapan kita berkurang.
Curah hujan tinggi dalam waktu lama dan wilayah yang luas kurang dipahami. Bahwa ada tamu yang akan datang. Ialah banjir Jakarta dan sekitarnya.
Akhirul kalam, semoga teman-teman yang terkena banjir bisa selamat dan tidak banyak mengalami kerugian. Semoga Allah berikan kesehatan dan limpahan keberkahan. Agar banjir tidak jadi ajang untuk mencari kambing hitam, tetapi menjadi sarana untuk terus belajar dan mengoreksi kesalahan. Amiin...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H