Mohon tunggu...
Farhan Abdul Majiid
Farhan Abdul Majiid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumnus Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia | Alumnus SMA Pesantren Unggul Al Bayan | Penikmat Isu Ekonomi Politik Internasional, Lingkungan Hidup, dan Kajian Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemilu AS: Kejutan Trump

9 November 2016   18:44 Diperbarui: 4 November 2020   13:50 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: the australian

Kemenangan sayap kanan

Terpilihnya Trump di pemilihan kali ini membuktikan kemenangan dari sayap kanan di Amerika Serikat. Terlebih lagi parlemen Amerika juga dimenangi oleh kubu Republikan yang mengusung Trump. Diperkirakan, Trump tidak akan meghadapi tantangan berarti dari parlemen.

Isu utama yang berhasil dimenangkan ialah dalam pandangan keamanan nasional. Permasalahan dalam imigrasi global mendapat perhatian besar dari Trump dan ia pun langsung menawarkan pandangan ekstrem. Menutup Amerika dari imigran asing.

Permasalahan imigrasi ini dirasa cukup panas di negara-negara Barat. Pandangan mereka saat ini mulai lelah dengan banyaknya imigran asing yang masuk ke dalam negara-negara Barat. 

Besarnya biaya yang harus ditanggung dalam penerimaan pengungsi membuat ketidakpuasan di masyarakat Barat. Belum lagi banyaknya pengungsi yang membawa paham ekstrem yang dapat memicu terorisme baru. 

Sebagaimana di Eropa, didapati pengungsi yang ternyata berafiliasi dengan ISIS hingga meneror Eropa beberapa kali dalam serangan bom. Isu ini pula yang membuat Inggris akhirnya melepaskan diri dari Uni Eropa. 

Terbukti, dengan tepanasnya isu ini, kelompok nasionalislah yang memenangi pertarungan, karena mereka akan cenderung memproteksi negerinya sendiri.

Menutup imigran ini meluas hingga menjadi isu Islamophobia. Hal ini menjadi wajar karena pandangan Amerika terhadap Islam masih belum sepenuhnya pulih dari peristiwa 9/11. 

Aksi terorisme global pun seringkali dikaitkan dengan kelompok ekstremis Islam. Dikaitkannya Islam dan terorisme inilah yang kemudian menjadikan kebijakan anti imigran merembet menjadi anti kedatangan orang-orang beragama Islam. Atau bahkan dalam implementasi yang lebih ekstrem lagi, melarang kedatangan orang-orang dari negara berpenduduk mayoritas muslim.

Penutupan imigran ini juga berlanjut dengan ide Trump yang dapat dikatakan sebuah ide gila. Membangun tembok pemisah antara Amerika dengan Meksiko dan memaksa Meksiko untuk membiayai pembangunan tembok itu. 

Ide ini dilatarbelakangi oleh ketidaksukaan penduduk Amerika terhadap penduduk Latin dari wilayah selatan. Hal ini disambut Trump dengan ide gila tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun