Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

40 Ribu Nyawa Warga Palestina Melayang Sia-Sia demi Ratusan Sandera, Israel Waras?

28 Juli 2024   17:02 Diperbarui: 28 Juli 2024   17:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isarel berusaha mempengaruhi dunia internasional agar bersatu dalam pemikirannya, dalam hegemoninya, dan banyak negara terbawa arus akal-akalan ini tanpa sadar. Diframing melalui beragam cara, hingga terjadilah normalisasi hubungan Israel dengan banyak negara di Timur Tengah. Bahkan baru-baru ini, Indonesia pun kena hipnotisnya dengan kehadiran lima aktivis organisasi keagamaan di istana kepresidenan Israel.

Dengan julukan manis Abraham Accord atau Perjanjian Abraham. Sebuah balutan manis yang menyebut perjanjian ini meliputi kerjasama di berbagai bidang.Namun ujung-ujungnya menjadi sebuah framing menguntungkan bagi negara Zionis, dengan menyebutnya sebagai normalisasi hubungan dengan Israel. Akibatnya, Palestina sebagai yang terjajah kian mengerucut dan tersisih. 

Mari berpikir, benarkah Abraham Accord hanyalah sebuah perjanjian biasa, atau  sebuah pemikiran picik agar semua negara kembali bersahabat baik dan berpikiran positif terhadap penjajahan Israel. Benarkah tidak ada unsur framing agar Palestina sadar diri, "Teman yang membela elu sekarang udah jadi temen gue, jadi sekarang gak bakal ada lagi yang percaya dan ngebelain elu. Minggir!" 

Hmm.... Cerdik atau lIcik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun