Isarel berusaha mempengaruhi dunia internasional agar bersatu dalam pemikirannya, dalam hegemoninya, dan banyak negara terbawa arus akal-akalan ini tanpa sadar. Diframing melalui beragam cara, hingga terjadilah normalisasi hubungan Israel dengan banyak negara di Timur Tengah. Bahkan baru-baru ini, Indonesia pun kena hipnotisnya dengan kehadiran lima aktivis organisasi keagamaan di istana kepresidenan Israel.
Dengan julukan manis Abraham Accord atau Perjanjian Abraham. Sebuah balutan manis yang menyebut perjanjian ini meliputi kerjasama di berbagai bidang.Namun ujung-ujungnya menjadi sebuah framing menguntungkan bagi negara Zionis, dengan menyebutnya sebagai normalisasi hubungan dengan Israel. Akibatnya, Palestina sebagai yang terjajah kian mengerucut dan tersisih.Â
Mari berpikir, benarkah Abraham Accord hanyalah sebuah perjanjian biasa, atau  sebuah pemikiran picik agar semua negara kembali bersahabat baik dan berpikiran positif terhadap penjajahan Israel. Benarkah tidak ada unsur framing agar Palestina sadar diri, "Teman yang membela elu sekarang udah jadi temen gue, jadi sekarang gak bakal ada lagi yang percaya dan ngebelain elu. Minggir!"Â
Hmm.... Cerdik atau lIcik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H