Jangan-jangan IDF hanya tentara boneka yang dipaksakan bergerak demi pemimpin yang terlampau tinggi harga dirinya, ambisiius dan kehilangan hati nurani?
Akibat kesibukan membuat saya lama tidak menulis. Seminggu, dua minggu, tiga minggu, bahkan mungkin telah sebulan lebih. Bisa ditebak betapa kakunya jari-jemari ini saat mengetik tuts-tuts keyboard di layar ipad.
Menulis adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Namun apabila kesenangan itu  terjeda agak lama akibat rutinitas kesibukan yang tiada hentinya menghampiri. Maka detik demi detik terasa sangat berharga demi mencari celah waktu menyalurkan kesenangan itu.
Bahkan saat berhenti sejenak dari rutinitas, justru tubuh memerlukan perhatian lebih, maka tergantikan untuk break. Sebab tak mungkin saat tubuh memerlukan istirahat namun dipaksakan untuk bekerja, tubuh menuntut istirahat. Namun tipe saya yang workaholic kadang mencari celah di antara waktu break, sambil mengunyah makanan, atau menyeruput milk coffe hangat, sementara tangan lainnya mengetik tuts-tuts di layar keyboard ipad.
Latar belakang sebelum 7 Oktober
Candu menulis akan menjadi kembali mencair setelah sempat terhenti ketika menemukan topik menarik dan disukai. Kali ini menulis yang macet kembali mencair saat menonton live streaming di layar kaca. Lagi dan lagi, Hamas vs Israel!
Sebenarnya bukan pertikaian itu yang menarik, namun segala hal yang menjadi alasan terjadinya peristiwa tersebut. Serta latar belakang hingga terjadinya peristiwa 7 Oktober yang dianggap sangat melukai hati dan perasaan rakyat Israel.
Sebagai negara kaya bertekhnologi canggih, dilindungi negara super power, menjadi negara kesayangan Amerika. Jadi wajarlah bila segala macam keluh kesah dan penderitaan Israel wajib dipahami, dimengerti, dan dan mendapat empati dunia.Â
Negara-negara Barat dan sekutunya, bahkan seluruh dunia yang mempercayai sepenuhnya Israel. Bahkan tanpa harus dikatakan termakan propagandanya, sudah pasti setuju bahwa serangan Hamas di 7 Oktober sangat brutal dan melukai hati rakyat Israel.
Namun dunia lupa untuk kilas balik ke belakang. Mengapa bisa terjadi peristiwa 7 Oktober, Apa yang melatarbelakangi peristiwa itu sehingga terjadi?
Dan ketika dunia mencari jawabannya. Melihat ke masa silam, sebelum 7 Oktober terjadi. Ternyata ada beragam kejadian lain yang dilakukan Israel terhadap Palestina, yang ternyata, lebih brutal.