Taktik Intrikers politik  untuk menyandingkan Anies dengan Cak Imin jelas akan mendatangkan ragam masalah. Mungkin karena itulah, Yenni Wahid sempat melontarkan cap negatif ke Muhaimin Iskandar, bahwa gurunya saja dilawan, apalagi rakyatnya. Guru yang dimaksudkan Yenni adalah Ayahnya, yakni Gus Dur sebagai pendiri PKB, yang dikudeta dalam kepemimpinannya, hingga PKB berubah kepemimpinan menjadi di bawah Muhaimin Iskandar.
Hasil survei terhadap tiga bacapres yang selama ini selalu meletakkan Anies di nomor buncit sudah seharusnya hanya menjadi wacana baca saja, sebab lembaga survei terkadang tak sepenuhnya kompeten, valid dan dapat dipercaya. Sebab pastinya ada faktor-faktor lain di belakangnya. Sehingga sudah selayaknya hasil survei ini tidak membuat koalisi kalap dan asal comot cawapres demi mendongkrak suara.
Kini publik menunggu hasil akhir dari keputusan koalisi perubahan memilih Cak Imin sebagai bacawapresnya. Akankah duet Anies-Imin akan berhasil, ataukah justru malah membuat cita cita Intrikers politik menjegal Anies bakal terkabul? Wallahu a'lam bissawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H