Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru, Ini Ciri-ciri Siswa Korban Perceraian dan Cara Mengatasinya

24 Mei 2023   11:00 Diperbarui: 27 Mei 2023   21:01 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orangtua yang memilih perceraian dalam hidupnya biasanya memang dipenuhi oleh ego pribadi sehingga kurang memikirkan kepentingan anak di balik alasan apa pun yang dikemukakannya.

Biasanya alasan yang dipilih orangtua sehingga memilih berpisah dengan pasangan, adalah agar anak tidak stres karena terus menerus melihat drama pertengkaran dalam keluarga. Namun di balik alasan apa pun, sebuah dampak perceraian, anak tetap saja menjadi korban.

Guru harus jeli melihat perubahan perilaku siswa. Terutama pada saat memberikan materi pelajaran, ketika siswa tidak bisa berkonsentrasi dengan mudah, gelisah, sedih, menangis, bengong, atau bahkan tiba-tiba memiliki jiwa memberontak. 

Siswa yang selalu membantah dan melakukan perlawanan saat dinasehati guru, merupakan sinyal bahwa guru harus mendalami latarbelakang kondisi psikologis dan peristiwa yang terjadi.

Mengamuk tanpa sebab

Anak-anak korban perceraian biasanya memposisikan dirinya sebagai korban, terkalahkan, sehingga mau tidak mau harus menerima keadaan, sepahit apa pun.

Ketika anak dipaksa menerima pil pahit, mungkin pada awalnya ia mampu diam dan menerima, namun ketika telah sampai pada titik nadir, maka ia akan sulit mengendalikan emosinya. Sehingga saat di sekolah ia dapat mengamuk tanpa sebab.

Mengamuk yang dilakukan bisa terhadap teman-temannya, gurunya, atau pun warga sekolah lainnya. Cara mengamuk bisa ditunjukkan dengan perkelahian, main pukul, membawa senjata tajam, bahkan senjata api ke sekolah. Sebab ia merasa hanya dengan cara itulah ia mampu meredam kegelisahannya.

Diam seribu basa

Pendiam yang dimaksudkan disini bukan ditujukan pada siswa yang memiliki sifat pendiam, namun hanya berfokus pada siswa korban perceraian dengan sifat yang berubah. Mungkin awalnya ia adalah murid dengan kepribadian ceria, namun tiba tiba berubah menjadi pendiam. Atau sebelumnya pendiam, namun berubah lebih parah dengan diam seribu basa.

Ketika guru menayakan permasalahan yang dihadapi, ia memilih mengunci rapat-rapat mulutnya, tidak bersedia menjawab sepatah kata pun. Tentu saja guru akan kebingungan menghadapinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun