Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Trik-trik Jitu Menghadapi Anak Ngeyel Pacaran dan Minder tak Pacaran

15 November 2022   11:41 Diperbarui: 17 November 2022   22:21 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pic: peakpix.com)

Bila kita membicarakan tentang pacaran, sebetulnya dalam budaya timur dan adat-istiadat Indonesia tidak dikenal yang namanya pacaran. Sebab pacaran sebagai sebuah kegiatan yang dilakujan dua orang untuk saling mengenali satu sama lain terkadang dinodai oleh hal-hal yang melanggar norma-norma. Sedangkan budaya time r dan adat istiadat bangsa kta sendiri dikenal sangat relgius dan menjunjung tinggi norma-norma.

Lalu benarkah dengan cara melarang anak berpacaran, dia akan patuh selamanya dan tidak akan backstreet alias lewat jalan belakang diam-diam pacaran tanpa sepengetahuan orangtua? 

Terkadang larangan itu menjadi gagal total saat anak merasa bahwa pacaran adalah suaru hal yang menjadi mode, hal umum yang jamak terjadi di sekitarnya, seperti tuntutan teman-temannya. Sehingga karena malu disebut tidak punya pacar, maka anak yang telah tumbuh remaja terkadang nekat berpacaran tanpa peduli larangan orangtuanya.

Bahkan larangan berpacaran justru dapat menjadi bumerang bagi orangtua, sebab ketika oranme larang, namun justru si anak berusaha mengetahui hal tersebut dari teman-temannya, yang belum tentu mnegarahkan ke arah jalan ang benar, malah kadang mnyesatkan, sehingga dapat mengakibatkanhal hal yang tidak diinginkan.

Jika anda mengalami kesulitan saat melarang anak untuk berpacaran, maka ada beberapa cara dalam menghadapi hal tersebut, diantaranya adalah:

Diskusi

Ajak anak berdiskusi, membicarakan secara baik-baik sisi positif dan negatif dari berpacaran, tanpa terlalu banyak menggurui maka anak akan terbuka pikirannya. 

Dengan cara berdiskusi, bertukar oendapat, pikirannya akan berkembang. Apalagi bila pemikirannya dihargai, suaranya didengar, maka akan menutup jalan bagi pikiran  dan pemahaman sesat tentang pacaran yang dihembuskan teman-temannya.

Saat Anda berdiskusi dengan anak tentang pacaran, posisikan Anda sebagai pendengar. Setelah dia telah puas mengemukakan pendapatnya, barulah Anda memberi masukan, yang tentunya ditinjau dari beragam norma.

Curhat

Pancing dia agar curhat pada anda. Misalnya dengan menceritakan tentang sejarah pacaran, yang awal mulanya dari sejarah penjajahan Belanda, sebab tak ada cerita pacaran di zaman sebelum penjajahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun