Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pilih Taksi Online daripada Jalan Kaki? Pelajari Tipe-Tipe Sopirnya Biar Gak Menyesal

23 Oktober 2022   09:40 Diperbarui: 23 Oktober 2022   09:57 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sopir taksi online (pic: istockphoto.com)

Profesional

Driver profesional bekerja dengan sepenuh hatinya, tidak peduli bagaimana hebatnya posisi di masa lalu, apakah owner perusahaan, direktur, manajer, dan sebagainya. Namun begitu telah siap melebur menjadi driver online, dia betul-betul menghayati perannya, sehingga tidak melukai hati penumpang. 

Hal tersebut tidak akan mudah dilakukan bila masih ada sisa keangkuhan masa lalu yang menjelma akibat ketidaksiapanna menerima keadaan sekarang. Namun bagi driver profesional, sehebat apapun masa lalunya, jika dia telah berkomitmen untuk menjadi driver online, berarti dia telah siap dengan konsekuensi yang diterimanya.

Somse

Tipe sopir ini biasanya adalah orang orang yang tidak berhasil berdamai dengan masa lalu. Disatu sisi dia terdesak mau menjadi sopir online, namun masa lalunya yang cemerlang dan berada pada kasta tertinggi membuatnya tak sudi untuk melayani ataupun bersikap rendah hati pada penumpangnya. 

Baginya penumpang adalah seseorang yang numpang gratis di mobilnya, sehingga tak boleh melakukan kesalahan sedikitpun, apalagi menyuruhnya mengikuti permintaan penumpang, meskipun penumpang telah berendah hati menchatnya dengan kata tolong. 

Sopir tipe somse akan sangat tersiksa dengan apapun permintaan penumpang, meskipun kesannya mudah dan remeh, misal, tolong masuk ke halaman, si sopir somse tetap ngeyel berhenti di pinggir jalan. 

Padahal seara realitas, jika si sopir membawa mobilnya masuk ke halaman justru lebih mudah berputar, tapi karena faktor somse, dia tak sudi melakuan hal tersebut. Akibatnya penumpang mengalah, berjalan kaki menuju mobil yang terparkir jauh, padahal dia yang mengeluarkan uang.

Keras kepala

Penumpang tentu saja ingin kemudahan dan kenyamanan saat menaiki taksi onlinenya. Sehingga tidak harus berjalan kaki, bukankah itu tujuannya naik taksi online? 

Namun bagi tipe sopir keras kepala, penumpang seperti ini dinilai manja, apalagi bila jarak angkut yang ditempuh tidak terlalu jauh, maka akan makin membuat si sopir yang keras kepala makin sampai hati mempermainkan penumpangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun