Memang hasil penerapan pendidikan di Indonesia belum sebagus di negara lain, sebagaimana kita ketahui bersama Finlandia adalah negara paling unggul dalam tingkat pendidikannya. Mungkin itulah yang membuat banyak Menteri Pendidikan di negara kita saling berpacu dan berlomba membuat satu ramuan ampuh yang disebut kurikulum demi mengejar ketertinggalan yang terjadi.
Dari sekian banyak kurikulum yang diterapkan di Indonesia tampaknya belum ada yang menunjukkan hasil positif seratus persen, sebab terus dipikirkan kriteria kurikulum pendongkrak pendidikan di menteri yang terbaru berikutnya. Mungkin jika pendidikan sudah mampu mengejar Finlandia barulah negara ini akan berhenti berganti kurikulum.
Namanya kurikulum, metode, cara, pastilah akan ada sisi positif, negatif, kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebab setiap Menteri akan selalu mempromosikan kurikulumnya sebagai yang terbaik, yang kemudian akan dibantah oleh menteri selanjutnya, sebab menteri terbaru akan terus mengamati kelemahan kurikulum terdahulu.
Pencetus ide kurikulum baru adalah chef, sedangkan siswa adalah konsumen penikmatnya, sementara guru sebagai asisten chef pelaksana metode memasak.Â
Sebetulnya yang dikejar adalah hasil yang tentunya diharapkan akan membawa hal positif dan lebih.Â
Anggaplah yang dikejar adalah sapi panggang, diharapkan asisten chef tidak kebingungan dengan metode, dan cara tiap chef yang tentunya berbeda satu sama lain, sebab intinya adalah menu sapi panggang yanig membuat konsumen suka.Â
Demikian juga dalam melihat Kurikulum Merdeka yang dibesut Nadiem, menteri yang satu ini tidak memaksakan kurikulumnya, bagaikan chef yang memberi kebebasan pada anak buahnya memakai metode memasak yang dirasakan paling efektif.Â
Dalam Kurikulum Merdeka, guru sebagai asisten chef memiliki kemerdekaan dalam menerapkan metode pembuatan menu. Boleh saja si asisten memakai metode chef lama, ataupun langsung menerapkan metode chef baru, bahkan asisten juga diberi kebebasan untuk memadukan dua metode chef yang berbeda.Â
Sebab siapa tahu, dia memiliki metode tersendiri yang lebih istimewa dan berhasil guna, tapi akibat posisinya yang hanya berperan sebagai asisten chef, maka mau tak mau idenya kurang terangkat ke permukaan, hingga kemudian tenggelam.
Keistimewaan Kurikulum Merdeka Dibanding Kurikulum 2013Â
Setelah memperkenalkan kurikulum terbarunya, Nadiem berani mengklaim kurikulumnya yang terbaik karena lebih sederhana bila dibandingkan dengan kurikulum terdahulu yaitu kurikulum 2013, yang dinilainya terlalu padat dan bertele-tele.