Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Membantu Anak Mengelola Stres Saat PJJ

17 Juli 2021   22:47 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:49 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orangtua berusaha menghindari pemicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik secra fisik maupun mental yang bisa terjadi antar keluarga, berhenti saling menuntut dan menyalahkan, memahami keadaan masing-masing anggota keluarga, sehingga tercipta keharmonisan satu dengan yang lain. Hal ini akan melahirkan suasana tenang, tentram, dan damai dalam rumah.

Apabila ada hal yang dapat memantik emosi, usahakan mendiskusikannya dengan kepala dingin. dengan demikian anak akan merasa nyaman dan betah di rumah.

2. Tidak menghakimi 

Saat anak terlihat kurang bersemangat, lesu, ataupun uring-uringan, sebaiknya orangtua tetap bersikap tenang, tidak mencari-cari kesalahan, ataupun memaksanya untuk menceritakan. 

Memaksa anak untuk menceritakan justru akan membuat anak kian stres, terganggu, dan membenci orangtuanya, akibatnya dia lebih memilih curhat kepada teman-teman sebayanya, yang bisa jadi tidak memberi solusi tapi malah anjuran bunuh diri.

Orangtua sebaiknya tetap bersikap tenang, menanyainya namun secara bijak dan  bersahabat, sebab jika terlalu mengkonfrontir dan menghakimi, akan membuat anak sulit menceritakan semua permasalahannya karena didera ketakutan dan kekhawatiran. 

Ketika anak telah mempercayai orangtua, disitulah kunci kemudahan untuk mendidik dan mengarahkan anak didapatkan.

3. Sejuk dan menenangkan

Terkadang dalam diamnya, seorang anak memikirkan keadaan yang terjadi di sekitarnya, termasuk tentang pandemi yang terjadi. Masifnya pemberitaan di televisi dan jejaring sosial terkadang menekan mental anak. 

Ketika anak banyak bertanya tentang pandemi dan banyak jatuhnya korban yang terjadi, cobalah menceritakan dengan emosi terkendali, agar dia merasa lebih tenang dan yakin bahwa kondisi dalam rumah benar-benar aman dan melindunginya dari keadaan yang terjadi.

4. Berlatih kesabaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun