Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

suka sama cerita horor.cerpen.puisi.cerbung.humor

Selanjutnya

Tutup

Roman

Pagi Sendu di Bangku Taman

22 November 2024   09:40 Diperbarui: 23 November 2024   08:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, bangku taman menjadi saksi bisu sebuah proses penyembuhan yang tidak terduga, di mana kesedihan saling bersatu bukan untuk merobek, tetapi sebagai penguat satu sama lain. Karena pada akhirnya, hidup ini adalah puisi yang ditulis dengan pengalaman, dan setiap luka yang ada, akan menjadi bait-bait yang memuat kedamaian dan harapan baru.

Kami berdiri untuk pulang dari bangku yang sama, kami meninggalkan sebagian dari kesedihan dan membawa harapan baru. Sebab, kami percaya, di balik setiap duka, ada keindahan yang akan membuat kami bangkit lebih kuat. Kami boleh patah, tetapi kami tidak akan terjatuh selamanya.

***

Roman ini diinspirasi dan dilisensi dari puisi yang berjudul "Duka-Duka Dalam Kepala" oleh Itha Abimanyu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun