Mohon tunggu...
Falah Yu
Falah Yu Mohon Tunggu... Guru - ngajar

suka sama cerita horor.cerpen.puisi.cerbung.humor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kasus Ujaran Kebencian, Mari Bicara Positif

10 Oktober 2024   23:04 Diperbarui: 11 Oktober 2024   05:59 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampaikan kata-kata dengan nada yang ramah. Hormati orang yang sedang berbicara dengan mendengarkan secara penuh sebelum merespons. Contoh penggunaan kata sopan: Maaf, boleh saya bertanya sesuatu?. Tolong, bisa bantu saya mencari buku ini?. Terima kasih banyak atas bantuan.

7. Menghindari perdebatan dan saling membantah meskipun kita berada di pihak yang benar. Sering kali, perdebatan dapat berkembang menjadi konflik jika tidak dikelola dengan baik. Menghindari perdebatan tidak berarti kita tidak boleh berbicara tentang perbedaan pandangan, tetapi lebih kepada bagaimana kita mengelola perbedaan tersebut agar tidak merusak hubungan dan suasana. Menghindari perdebatan dan saling membantah meskipun kita berada di pihak yang benar sangat penting karena untuk mempertahankan hubungan agar tetap harmonis. Kita cenderung lebih terbuka untuk mendengarkan pandangan orang lain, yang dapat memperkaya wawasan kita. Dengan tidak terlibat dalam perdebatan, kita dapat menghindari situasi yang dapat menjadi merugikan.

Konflik yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak hubungan dan menciptakan ketegangan. Penting untuk mencari jalan tengah dan berkomunikasi dengan cara yang konstruktif, ketika ada perbedaan pendapat. 

8. Mengubah kalimat negatif menjadi kalimat positif. Misalnya, mengatakan "Saya tidak bisa melakukan ini," kita bisa mengatakannya dengan cara yang lebih positif, seperti "Saya akan mencoba untuk melakukan ini." Pendekatan ini tidak hanya membantu kita untuk berpikir lebih positif, tetapi juga dapat memengaruhi cara orang lain merespons kita.

"Saya selalu gagal," kita bisa membantunya dengan mengubah kalimat tersebut menjadi, "Saya belajar dari setiap pengalaman." Ini menunjukkan bahwa kita menghargai usaha mereka dan mendorong mereka untuk terus berusaha. 

Jika seseorang mengatakan, "Saya tidak pandai dalam hal ini," kita dapat mengubahnya menjadi, "Saya akan belajar lebih banyak tentang hal ini." Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mendorong individu untuk mengambil langkah-langkah positif menuju pengembangan diri.

9. Mendengarkan perkataan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya. Mendengarkan aktif dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan memperkuat hubungan antar individu. Dengan memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara, kita menunjukkan bahwa kita menghargai pendapat dan perasaan mereka. Jika kita perlu memotong pembicaraan, penting untuk meminta izin kepada yang berbicara. Ini menunjukkan rasa hormat dan kesadaran akan ruang komunikasi yang ada.

Berikan kesempatan kepada pembicara untuk menyampaikan pendapatnya tanpa memotong. Jika perlu, catat poin-poin yang ingin kita sampaikan dan tunggu hingga mereka selesai berbicara. Jika dalam situasi kelompok, pertimbangkan untuk menggunakan seorang moderator yang dapat mengelola percakapan dan memastikan semua orang mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

10. Menghindari monopoli dalam berbicara. Orang-orang yang cenderung mendominasi percakapan sering kali dianggap kurang empatik dan tidak peduli terhadap orang lain. Penting untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan berbagi pandangan mereka.

Berikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Saat orang lain berbicara, tunjukkan bahwa kita mendengarkan dengan memberikan umpan balik yang sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa kita menghargai kontribusi mereka. Batasi waktu berbicara untuk diri sendiri dan dorong orang lain untuk berbagi. Misalnya, kita bisa menetapkan waktu tertentu untuk setiap orang saat berdiskusi. 

11. Menghindari ucapan yang menyakitkan perasaan dan sikap mengejek. Setiap orang memiliki perasaan dan sensitivitas yang berbeda. Ucapan yang menyakitkan dapat membuat seseorang merasa tidak dihargai, terluka, atau bahkan kehilangan rasa percaya diri. Penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati dan berpikir sebelum berbicara. Menggunakan bahasa yang lembut dan penuh pengertian membantu menjaga perasaan orang lain dan membangun hubungan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun