Mohon tunggu...
Falah Yunus
Falah Yunus Mohon Tunggu... Guru - suka ngajar

Urang Samarinda leh olah catat mencatat tulis menulis ketik mengetik kata mengata omon mengomon

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Membangun Mentalitas Positif Menuju Kekayaan

28 September 2024   08:47 Diperbarui: 28 September 2024   16:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan dalam usaha itu hal biasa sebab kegagalan adalah keberhasikan yang tertunda. Kegagalan tidak usah ditakuti seperti kata bijak : "don't be afraid if you failed once, Edison have failed ten thousand time before he succeded in making an electric lamp" (jangan takut jika gagal sekali, Edison telah gagal 10.000 kali sebelum ia menyelesaikan membuat sebuah bola lampu).

Kim Woo Chang, pendiri perusahaan raksasa Daewoo di Seoul, Korea Selatan, mengatakan pada orang banya bahwa hobi satu-satunya yang paling disenangi hanyalah bekerja. Ia juga menceritakan bahwa saat yang paling menyiksanya justru hari libur, hari yang sering ditunggu orang. Kim membayangkan alangkah enaknya jika hari libur ditiadakan, sehingga setiap saat bisa bekerja.

Mahatma Gandhi mengatakan bahwa kemenangan yang sesungguhnya adalah kerja keras, bukan hasil dari pekerjaan itu sendiri. Jadi, salah satu kunci sukses adalah mencintai apa yang kita kerjakan. Jadikan pekerjaan sebagai hobi agar dapat dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi. Ketika seseorang menikmati pekerjaannya, produktivitas akan meningkat dan hasil yang dicapai pun lebih optimal.


7. Membangun Bisnis Sendiri

Banyak miliarder dunia memulai kekayaan mereka dengan mendirikan bisnis. Dengan membangun bisnis sendiri, seseorang memiliki kendali penuh atas pendapatan dan potensi pertumbuhannya. Bisnis yang dimulai dari ide kreatif atau solusi untuk masalah yang ada di masyarakat dapat berkembang menjadi usaha besar.

Contoh pengusaha yang membangun bisnis mulai dari 0 : Bob Sadino (alm) pemilik Kem Chicks, Kem Foods, dan Kem Farms, yang memulai bisnis ternak ayam setelah mengalami kecelakaan mobil. Susi Pudjiastuti pemilik maskapai penerbangan Susi Air, yang memulai bisnis perikanan dengan modal Rp 750.000. Ciputra pemilik Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group, yang memulai bisnis dengan menawarkan jasa arsitek. Chairul Tanjung pemilik CT Corp, yang memulai bisnis dari usaha kecil-kecilan seperti fotokopi dan menjual buku. Shinta Nurfauzia pendiri Lemonilo, startup pengembang produk makanan sehat. Reza Nurhilman pendiri keripik Maicih, yang memulai bisnis dengan modal Rp 15 juta. Sunny Kamengmau pendiri merek tas tangan Robita.  Nicholas Kurniawan eksportir ikan hias. Yasa Singgih pengusaha yang terjun ke dunia bisnis sejak berusia 15 tahun.

8. Menciptakan Pasar

Setiap bisnis butuh pasar. Oleh karena itu, kemampuan untuk membaca kebutuhan pasar dan menciptakan produk atau jasa yang diminati menjadi sangat penting. Menemukan ceruk pasar yang tepat akan memudahkan usaha tumbuh dan berkembang.

Keterampilan teknis untuk menguasai pembuat produk adalah hal yang mudah dilaksanakan. Namun yang sukar adalah setelah produk jadi, kemana harus memasarkan. Hal ini pernah dialami oleh Bob Sadin0 (alm) ketika mulai berbisnis ternak ayan petelur. Waktu itu Bob hanya mengandalkan menjual telur ke tetangga, dijajakan dipinggir jalan atau menunggu para pembeli partai pada dia. Semakin lama peternakan telurnya melimpah, kemana lagi akan menjual?. Maka bob berinisiatif membuka toko yang berkembang menjadi super market sekarang ini.

Jika Anda belum paham tentang kemana akan melempar produk, dan bagaimana seluk beluk tentang pemasaran. Ada baiknya Anda bergabung dulu dengan orang-orang yang telah punya usaha. Pelajari bagaimana kegiatan dia dan jalinlah yang erat dengan relasi-relasi perusahaan tersebut. Jika suatu saat Anda keluar dari perusahaan tersebut Anda telah punya bekal untuk memulai usaha sendiri.

10. Diversifikasi Sumber Pendapatan

Mengandalkan satu sumber pendapatan bisa berisiko. Untuk menjadi kaya, penting untuk memiliki beberapa sumber pendapatan, seperti pendapatan pasif dari properti sewaan, royalti dari buku atau paten, hingga investasi jangka panjang di saham, obligasi, reksa, dana dan properti. Diversifikasi juga mengurangi risiko kehilangan pendapatan ketika satu sektor mengalami masalah. Dengan memulai investasi sejak dini, kekayaan dapat bertumbuh melalui bunga majemuk. Kunci dari investasi jangka panjang adalah kesabaran dan pemahaman pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun