Teman teman semua tau nggak apa itu gadget? Gadget adalah istilah yang merujuk kepada perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus. Kata gadget sendiri berasal dari bahasa Inggris yang diartikan sebagai gawai dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, gadget juga kerap dihubungkan dengan ponsel pintar atau smartphone. Perkembangan gadget sebagai alat elektronik kemudian menjadi suatu kebutuhan. Contohnya pada ponsel dengan sekadar menjadi alat komunikasi, kini berkembang untuk kebutuhan dan gaya hidup.
Kecanduan gadget dapat terjadi apabila seseorang hanya menghabiskan waktunya seharian bersama handphone. Kecanduan gadget umumnya terjadi pada anak-anak, karena mereka belum bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk .
Anak yang kecanduan gadget dapat kita ketahui jika ia kurang bersosialisasi dengan teman-temannya, anak itu juga sering bermenung, sering menyendiri, lebih parahnya tangan anak itu bergerak sendiri seolah-olah ia sedang memainkan handphone.
Kecanduan gadget juga dapat siebabkan karena orang tua kurang perhatian terhadap anaknya. Hal ini menyebabkan anak terlalu lama memainkan handphone seharian.
Selain kurangnya perhatian dari orang tua, kecanduan gadget juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Karena jika pergaulan anak-anak sekeliling rumahnya dibebaskan oleh orang tuanya dalam bermain handphone, maka anak-anak lain akan ikut-ikutan sering bermain handphone.
Saat ini, generasi penerus bangsa Indonesia telah kecanduan dengan gadgetnya. Sejak merbaknya virus corona, pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu "work from home" (melakukan pekerjaan dari rumah), anak-anak disuruh belajar melalui handphone.
Hal ini menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam dunia gadget, ini juga menyebabkan anak-anak menjadi tidak beres. Terlalu lama melihat handphone mengakibatkan mata anak-anak memerah dan kering, ini menyebabkan mata anak banyak yang rabun dan akhirnya memakai kaca mata.
Terlalu lama memainkan handphone juga dapat menyebabkan prestasi belajar anak menurun, karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget ketimbang membuat tugas sekolahnya.
Sebagai contoh  di Bandung Barat terdapat kasus yaitu "Gadget di Jawa Barat, Belasan Rawat Jalan Ada Yang Meninggal". Kasus kecanduan gadget di kalangan anak anak di Jawa Barat cukup memprihatinkan, pada akhir Februari 2023 lalu, siswa SMP kelas satu di Subang, Jawa Barat meninggal dunia diduga karena kecanduan gadget.
Tak hanya itu, jumlah pasien anak anak yang kecanduan gadget di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung Barat meningkat. Raden Tri Sakti seorang siswa SMP kelas satu asal desa Salam Jaya, Pabuaran, Subang meninggal dunia akibat mengalami gangguan syaraf.
Dari berita tersebut, dapat kita ambil pelajaran yaitu kita jangan terlalu lama memainkan handphone untuk mengurangi resiko cepat  meninggal dunia.
Untuk mengatasi kecanduan gadget, kamu bisa memperbanyak bersosialisasi dengan teman sebayamu, misalnya kamu dapat mengatur jadwal liburan bersama teman temanmu walaupun hanya sekedar berkumpul dan bercakap-cakap.
Kamu juga dapat mengatasi kecanduan gadget dengan cara mematikan gadget tiga puluh menit sampai enam puluh menit sebelum tidur. Di awal mungkin akan terasa sulit melakukan ini, tapi lama kelamaan kalian akan terbiasa.
Kecanduan gadget juga dapat diatasi dengan menghapus aplikasi yang membuat kalian kecanduan gadget. Tujuannya agar kalian tidak terlalu sering memakai gadget dan dapat melakukan aktivitas lainnya.
Kalian  dapat mengatasi kecanduan gadget dengan cara mengetahui apa saja dampak dari kecanduan gadget. Banyak sekali dampak dari bermain gadget seperti rusaknya fisik, hingga psikis pada anak hingga kalian akan berpikir dua kali untuk memainkan gadget terlalu lama.
Pecandu gadget tidak akan menyadari bahwa ia sedang mengalami kecanduan gadget. Padahal dampaknya bukan main ngerinya, mulai dari gangguan emosi, nyeri leher, serta kesulitan beristirahat dengan tenang. Kecanduan gadget dapat mengubah zat kimia dalam otak sehingga memengaruhi fisik, psikologis, serta perilaku seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H