Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Puisi (Masih) Ditulis?

22 Maret 2021   15:53 Diperbarui: 22 Maret 2021   16:15 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Istockphoto.com

Seperti gabus busa (spons) yang mengisap air dan dapat digunakan suatu ketika. Pada puisi, gabus busa itu mengisap kenyataan hidup yang terjadi dan dialami manusia kemudian dituliskan menjadi puisi.

Kenyataan hidup bisa berupa; penderitaan, kebahagiaan, realitas yang berjarak, dan lainnya. Sehingga Jalaluddin Rumi berujar, "Puisi merupakan puncak  pencapaian manusia ketika sesuatu itu tak mampu diungkapkan".

JR

Curup

Maret, 22, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun