Seperti gabus busa (spons) yang mengisap air dan dapat digunakan suatu ketika. Pada puisi, gabus busa itu mengisap kenyataan hidup yang terjadi dan dialami manusia kemudian dituliskan menjadi puisi.
Kenyataan hidup bisa berupa; penderitaan, kebahagiaan, realitas yang berjarak, dan lainnya. Sehingga Jalaluddin Rumi berujar, "Puisi merupakan puncak  pencapaian manusia ketika sesuatu itu tak mampu diungkapkan".
JR
Curup
Maret, 22, 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!