Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nietzsche, Filosof Godam

18 September 2020   23:45 Diperbarui: 18 September 2020   23:48 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Sinaufilsafat.blogspot.com

Membuat orang gelisah, itulah tugas saya_Nietzsche_Filosof Jerman.

Godam sejenis palu besar yang berguna menghancurkan sesuatu yang keras seumpama batu. Setelah batu dihancurkan maka dapat digunakan untuk buat fondasi rumah atau lantai rumah.

Fondasi rumah yang kokoh sangat penting untuk kebertahanan rumah yang ditinggali. Dasar lantai pun menggunakan batu.

Nietzsche seperti godam yang "menghancurkan" pemahaman-pemahaman yang dianggap paling benar atau pembenaran dan ditelan bulat-bulat oleh orang selama ini tentang moral, ilmu pengetahuan dan pemahaman keagamaan.

Godam filsafat (pemikiran) Nietzsche bagai pedang bermata dua. Ada yang setuju karena terdapat nilai positif pada pemikiran Nietzsche dan tidak setuju karena banyak nilai negatif.

Ini resiko yang dihadapi filosof karena pemikiran yang berlandaskan rasional, kritis, mendalam, memandang secara menyeluruh dari berbagai aspek (komprehensif), bebas bertanggung jawab sehingga berbeda dari orang lain.

Jangan lupa filsafat Nietzsche yang hidup di akhir abad ke-19 mempengaruhi filsafat abad ke-20 dalam hal kebebasan berpikir, pluralitas dan ada bahaya dalam abad teknik dan industri yang tidak lagi mengindahkan tuntunan nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan.

Illustrated by Pixabay.com
Illustrated by Pixabay.com
Tentang Nietzsche

Nama lengkap Nietzshe adalah Friedrerich Wilhelm Nietzsche. Lahir di Rocken, 15 Oktober 1844 dan wafat 25 Agustus 1900 dalam usia 55 tahun.

Nietzshe sangat dekat dengan ibu, ayah, kakak dan adik yang kegembiraan dan kebahagiaan selalu mewarnai hidup.

Ketika Nietzshe berusia empat tahun, sang ayah sakit keras dan meninggal di tahun 1849. Setahun berselang sang adik, Joseph meninggal. Dua peristiwa ini memukul keluarga dan Nietzsche.

Mereka memulai fase hidup baru dengan pindah ke Naumburg, kota asal nenek moyang Nietzsche. Dan Nietzsche satu-satunya lelaki di keluarga ini.

Nietzshe di akhir hidup disebut menderita kegilaan, kesepian hidup dan berpetualang yang memberikan corak khas pada seluruh pemikiran (filsafat) Nietzsche.

Nietzsche sang pengkritik kebudayaan Barat yang memposiskan di angka nol sehingga dibangun ulang pemahaman-pemahaman baru atau cara pemikiran baru tentang ilmu pengetahuan, moral dan pemahaman keagamaan.

Nietzshe filosof Jerman yang dikategorikan ke aliran eksistensialisme awal atheis meski ini masih dapat diperdebatkan.

Eksistenstensialisme merupakan aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang bereksistensi, yang sadar akan keberadaan diri dan menentukan diri sendiri.

Eksistensialisme muncul karena di masa abad pertengahan Eropa kebebasan berpikir dikekang. Berpikir mesti searah dengan pemikiran gereja karena otoritas gereja begitu kuat. Agama diterima sebagai dogma tanpa beri ruang untuk direnungkan.

Pun eksistensialisme muncul karena mengkritisi cara berpikir Eropa abad modern yang mengagungkan akal secara berlebihan, ide kemajuan yang mengangkangi moral, dan menertawakan ilmu pengetahuan.

Illustrated by Pixabay.com
Illustrated by Pixabay.com
Jalan Kehidupan yang Bentuk Pemikiran Nietzsche

Pemikiran Nietzsche dibentuk oleh kehidupan yang dialami. Secara garis besar ada empat tahap kehidupan Nietzsche.

Tahap pertama. Kehidupan masa kecil dalam keluarga dan suasana pendidikan Kristen yang kuat dalam diri Nietzsche.

Nietzshe hidup dan besar dalam keluarga yang religius. Ayah Nietzshe yang bernama Karl Ludwig Nietzsche seorang pendeta dan ibunya, Franziska Oehler seorang Lutheran taat yang berasal dari keluarga pendeta.   

Tahap kedua. Kehidupan masa pelajar dan mahasiswa. Di masa ini Nietzshe mengenal karya dan pemikiran pujangga dan filosof Goethe, Richard Wagner, Schopenhauer.

Karya dan pemikiran ketiga tokoh Jerman itu mempengaruhi seluruh perkembangan pemikiran Nietzsche.

Tahap ketiga. Hidup Nietzshe yang ditandai dengan menjadi professor di Basel, Swiss. Kecemasan dengan kesehatan yang memburuk mulai menghantui.

Tahap keempat. Nietzshe berjuang dengan daya upaya untuk mengatasi sakit yang kian parah.

Nietzshe berpetualang ke berbagai negara dan kota yang ada di Eropa untuk mencari tempat yang segar dan sepi sambil menyelesaikan karya-karya besar filsafat yang kelak membuat orang-orang mengenal filsafat Nietzsche penuh kontroversial, mendalam dan berpikir terbuka.

Illustrated by Sinaufilsafat.blogspot.com
Illustrated by Sinaufilsafat.blogspot.com
Filsafat Nihilisme Nietzshe

Setiap filosof memiliki ciri khas pemikiran masing-masing. Ciri khas inilah yang buat orang-orang mengenal pemikiran (filsafat) tokoh itu dan berbeda antar mereka.  

Pemikiran filosof baik itu kritik maupun berpihak dibentuk oleh kondisi masyarakat dari aspek kebudayaan, pemahaman keagamaan, politik dan moral.

Kondis-kondisi itu tidak selamanya berjalan di rel yang lurus dan benar. Adakalanya penyimpangan kebudayaan, pemahaman keagamaan, politik dan moral terjadi. Ketika penyimpangan itu terjadi maka filosof perlu mengkritisi.      

Diantara filsafat (pemikiran) Nietzsche yang berpengaruh terhadap orang-orang yaitu nihilisme dan kehendak untuk berkuasa. Kehendak untuk berkuasa (Der Wille zur Macht) kan dibahas pada tulisan berikutnya. Semoga.

Nietzsche memprediksi bahwa akan datang masa bahaya dari segala bahaya yaitu nihilisme. Nihilisme sebagai runtuhnya nilai dan makna yang meliputi seluruh bidang kehidupan manusia.

Dengan nihilisme ini, ia ingin menunjukkan bahwa apa saja yang dulu dianggap bernilai dan bermakna kini sudah mulai memudar, dan menuju keruntuhan.

Sebuah krisis yang kan berlangsung terus-menerus dan tak terelakkan terhadap kebudayaan Eropa.

Tulis Nietzsche "Kebudayaan Eropa kita sedang bergerak menuju suatu malapetaka, dengan tekanan yang tercabik yang meningkat dari tahun ke tahun, dengan gerakan-gerakan penuh kegelisahan, kekerasan dan..."

Nihilisme Nietzsche harus dilihat lebih luas bukan sempit yang merupakan suatu hantaman keras kepada pemahaman keagamaan, moral dan ilmu pengetahuan Barat bahkan ia memproklamirkan "Tuhan sudah mati! Kita telah membunuhnya."

Ujaran Nietzsche ini harus dilihat pada apa yang sedang terjadi di masyarakat ketika Nietzsche hidup. Otoritas keagamaan mencekik erat dan tak beri napas para filosof dan golongan ilmuan yang berbeda pemikiran.

Diam setuju, dibunuh, diasingkan atau melarikan diri jadi pilihan para filosof dan kaum ilmuan supaya tetap bertahan hidup dengan pemikiran yang tak ingin dikekang dan hasil penelitian ilmuan yang bermanfaat untuk masyarakat.

Kegelisahan, kekritisan dan pemberontakan merupakan bahan bakar para filosof terhadap kekusutan cara berpikir, ketimpangan realitas dan kesewenangan otoritas atas nama apapun.

Dan Nietzsche menjadi martir yang dikutuk oleh orang-orang yang anti kegelisahan berpikir, anti kritik dan anti pemberontakan.

Namun, dilain sisi pemikiran nihilisme dan prediksi Nietzsche diakui dengan malu-malu bahwa krisis moralitas sedang terjadi, nilai dan makna kebenaran tergerus materi, dan pemahaman keagamaan menyempit dengan atas nama.

JR

Curup

18 September 2020

[Ditulis untuk Kompasiana.com]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun