Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ibnu Khaldun, Filosof Rasional-Empiris

7 September 2020   23:37 Diperbarui: 7 September 2020   23:50 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Geotimes.co.id

Ibnu Khaldun pernah belajar ilmu bahasa, ilmu hadis, fikih, filsafat, logika, kalam, ilmu alam, matematika, astronomi, ekonomi, sejarah, politik, puisi, retorika, filologi. 

Sehingga Ibnu Khaldun dianggap ilmuan ensiklopedis, yang menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan itu.

Artinya, peristiwa sejarah, sosial, politik dan ekonomi dirujuk kepada al-Qur'an dan Hadis kemudian dianalisis dari ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnu Khaldun serta pengalaman pernah berkecimpung lama di dunia politik sehingga melahirkan corak keilmuan rasional-empiris.

Sebab Ibnu Khaldun pernah menjadi sekretaris resmi sultan, hakim, perdana menteri, guru besar universitas, juru runding dengan Timur Lenk.

Illustrated by Saidhannaf.blogspot.com
Illustrated by Saidhannaf.blogspot.com
Buku-Buku Ibnu Khaldun yang Terkenal

Corak berpikir rasional-empiris itu membuat Ibnu Khaldun melahirkan karya-karya besar dalam bentuk buku berjudul, al-Muqaddimah, al-'Ibar dan al-Ta'rif

Buku al-Muqaddimah mengkaji tentang peristiwa sosial, perkembangan politik, atau jatuh bangunnya suatu kerajaan. Ibnu Khaldun menyamakan jatuh bangun suatu kerajaan atau peradaban seperti hidup manusia yang lahir, tumbuh, mundur dan mati.

Buku al-'Ibar mengkaji tentang rangkaian perenungan sejarah dengan tujuan untuk dipahami, dan kemudian pengetahuan sejarah yang direnungi dan diamati itu dijadikan pedoman untuk bertindak.

Buku al-Ta'rif merekam kisah perjalanan hidup yang Ibnu Khladun tulis sendiri. Sebuah autobiografi yang menguraikan peristiwa hidup yang dialami, kasidah-kasidah (puisi Arab) yang dibuat, surat-surat yang dikirimkan kepada tokoh penting atau balasan dari tokoh itu.

Ibnu Khaldun membuktikan bahwa kemunduran politik tidak mempengaruhi jalan kebebasan berfikir seseorang dan kebesaran keintelektualan yang bersumber dari agama dianut yang berpadu dengan analisa akal, pengalaman hidup dan penelitian (rasional-empiris).

JR

Curup

7.09.2020

[Ditulis untuk Kompasiana.com]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun