Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyulut Api Perubahan dari Diskusi di Cafe

8 Juni 2020   19:35 Diperbarui: 8 Juni 2020   20:05 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari seblak-aink.business.site

3 Bentuk Gerakan Keintelektualan

Ada tiga bentuk gerakan keintelektualan yang dapat dilakukan oleh dosen saat ini. Pertama, perluasan pendidikan dan pencerdasan kehidupan bangsa. 

Karenanya dosen-dosen yang diakomodir oleh jurusan/program studi perlu membentuk klub-klub/grup diskusi yang membahas isu-isu aktual dan mengikutsertakan sebanyak mungkin mahasiswa. 

Tradisi diskusi itu telah mulai hilang secara perlahan-lahan, dosen saat sekarang sibuk dengan dunia rutinitasnya.

Kedua, perlu ditumbuhkan kembali idealisme yang mengabdi pada sektor kemasyarakatan, guna memperkuat civil society (masyarakat sipil) dan mengimbangi kekuasaan serta memperluas bentuk-bentuk pengabdian keintelektualan.

Ketiga, rancang bangun keilmuan (construction of knowledge) dosen tak selalu berangkat dari dugaan yang diterma sebagai dasar kebenaran tanpa diuji (asumsi-asumsi) tapi ia mesti melangkah pada tahap kedua yaitu ilmu pengetahuan yang memunculkan teori dan terakhir yaitu konsep yang dipraktekkan.

Konsep adalah pemaduan antara asusmsi dan ilmu pengetahuan agar persoalan yang dihadapi lebih dapat dianalisis, rasional, sistematis dan solutif (sebagai jalan keluar terhadap permasalahan yang dialami) sedangkan praktek adalah pelaksanaan secara nyata dari apa yang disebut dalam teori.

Taman Bacaan 

Andi Setiadi. Rahasia Cara Belajar Einstein. Diva Press. Jakarta. 2014.

www.kbbi.kemdikbud.go.id

Yudi Latif. Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Intelegensia Muslim Indonesia Abad Ke-20. Democracy Project. Jakarta. 2012.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun