Ketiga, kelebihan yang diberikan Tuhan tak semestinya membuat si manusia sombong, angkuh dan lupa diri, serta tak memperhatikan orang yang lemah kehidupan ekonominya. Kelebihan yang dimiliki seperti ilmu, harta, seharusnya membuat si manusia lebih dekat pada Tuhan dan peduli pada sesama.
Tulisan ini akan terasa penting ketika kita saat ini hidup di tengah-tengah sebagian manusia yang menghalalkan segala cara untuk mencapai satu tujuan, keegoisan, indiviualistik, serakah, dengki dan beragam sifat jelek lainnya yang tak semestinya di miliki oleh manusia yang dijadikan Tuhan sebagai khalifah atau wakil di muka bumi.
Manusia memiliki potensi untuk menjadi pembangkang (fujur) pada Tuhan atau bertakwa. Maka, marilah memberdayakan kembali akal, hati dan segala potensi yang diberikan Tuhan demi terwujudnya manusia-manusia yang memberikan keselamaahtan, kedamaian bagi seluruh makhluk agar tugas kekhalifaan yang diberikan Tuhan lebih terasa indah dan dikenang. Dan bahwa kehidupan tak hanya di dunia ini saja tapi ada akhirat tempat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan.
JR
Curup
05.05. 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H