Gambar 2. Diagram rasio lancar ABBAÂ
Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas ABBA di tahun 2019 adalah 0,79 artinya setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0,79 aset lancar. Kemudian di tahun 2020 mengalami Penurunan menjadi 0,27 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin rendah dibandingkan tahun 2019. Namun di tahun 2021 likuiditas kembali mengalami Kenaikan menjadi 0,36 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2020. Kemudian di tahun 2022 kembali terjadi kenaikan yang signifikan terhadap likuiditas menjadi 1,07 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2021.
 Tabel 3. Tabel Perhitungan Quick Ratio ABBAÂ
Gambar 3. Diagram Quick Ratio ABBAÂ
Berdasarkan diagram diatas, rasio likuiditas ABBA di tahun 2019 adalah 0,75 artinya setiap Rp 1 utang lancar dijamin oleh Rp 0,75 aset lancar. Kemudian di tahun 2020 mengalami Penurunan menjadi 0,25 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin rendah dibandingkan tahun 2019. Namun di tahun 2021 likuiditas kembali mengalami Kenaikan menjadi 0,32 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2020. Kemudian di tahun 2022 kembali terjadi kenaikan yang signifikan terhadap likuiditas menjadi 1,05 yang berarti kemampuan aset lancar dalam menjamin kewajiban jangka pendek semakin tinggi dibandingkan tahun 2021.Â
Tabel 4. Tabel Perhitungan Rasio Kas ABBAÂ
Gambar 4. Diagram rasio kas ABBAÂ