Mohon tunggu...
Fajrin Bilontalo
Fajrin Bilontalo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Gorontalo

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Saling Hujat dalam politik Pilkada, Suatu tanda Kurangnya Pendidikan Demokrasi

2 November 2024   00:11 Diperbarui: 2 November 2024   00:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena saling hujat dalam Pilkada tidak hanya merugikan para kandidat, tetapi juga masyarakat luas. Sebagai pemilih yang bijak, kita perlu selektif dalam menyikapi informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian atau kritik yang tak berlandaskan fakta. Sementara itu, para pasangan calon dan tim sukses perlu menyadari bahwa demokrasi yang baik adalah demokrasi yang dibangun atas dasar gagasan, integritas, dan penghargaan terhadap lawan.

Pilkada yang sehat bukan hanya tentang memenangkan suara, melainkan juga tentang memelihara kepercayaan publik terhadap proses demokrasi itu sendiri. Buku seperti The Republic karya Plato dan On Liberty karya John Stuart Mill dapat menjadi referensi untuk memahami pentingnya moralitas dan pendidikan dalam politik.

Selain itu, karya Simulacra and Simulation oleh Jean Baudrillard mengajarkan kita tentang bagaimana media bisa memperkeruh realitas politik. Dengan demikian, sudah saatnya setiap pihak menahan diri dan fokus pada program serta visi, misi yang dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat, bukan memperkeruh suasana dengan hujatan yang hanya mengundang perpecahan.

Penulis: Fajrin Bilontalo 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun