Kisah film ini berisi cerita yang menarik, isi cerita yang berkaitan dengan masyarakat metropolis, yang mementingkan adanya pengetahuan maupun teknologi. Film ini memiliki alur yang menggambarkan kehidupan seorang tokoh yang memiliki fantasi dalam mengekspresikan kehidupannya. Pada film tersebut, tokoh tidak terikat bebas pada zaman, yang ditampilkan melalui beberapa sikap. Dengan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menggambaran manusia melalui gaya hidup yang ditonjolkan pada postmodern, yaitu manusia yang mengalami adanya perubahan budaya atau cara pikir karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, misalnya menggunakan perncitraan, pastiche, dan camp dalam mendapatkan eksistensi dirinya dan gaya hidup ala postmodern yang merupakan tren kehidupan.Â
Kebudayaan yang digambarkan Dee Lestari dalam Film Supernova dipahami dari aktivitas tokoh yang meniru kebiasaan masyarakat asing ke dalam budaya dan likungannya. Terdapatnya penggunaan Bahasa, benda, dan arsitektur maupun aktivitas yang biasa dilakukan oleh negara lain termasuk ciri ekletisisme. Dilihat dari kutipan sebagai berikut.
"Maaf, siapa namanya tadi, Kak?"
"Elektra"
"Senyum gadis James Bond? The World Is Not Enough?" aktivitas tokoh yang memadukan kebudayaan dalam kehidupannya, seperi pada kutipan "Senyum gadis James Bond? The World Is Not Enough?", kutipan tersebut menandakan adanya kebudayaan yang dipadukan dari segi bahasa dan sikap. Tokoh dalam film tersebut gemar menonton film Hollywood, hal tersebut dijadikan contoh untuk meniru perilaku, sikap yang dilhatnya dalam film tersebut. Kegiatan ini disebut sebagai pencampuran kebudayan atau adopsi budaya aktivitas kebudayaan asing.
Dramatis dalam kegiatan parodi berkaitan dengan masyarakat postmodenisme merupakan pengekpresian oleh perasaan tokoh. Diambil kutipan sebagai berikut.
"Kalau bicara kuasa iblis, mau tidak mau kita harus bicara kuasa Tuhan, sebuah topik yang membuat Dedi kehilangan rasa percaya dirinya. Bertahuntahun, tepatnya setelah Mami meninggal, Dedi berhenti ke gereja. Cuma dua kali setahun: Paskah dan Natal. Lain dengan Watti yang aktif mengikuti persekutuan doa, bahkan sudah bisa menginjili dan mempromosikan kuasa Yesus ke orangorang tak dikenal"
Tokoh Dedi muncul perasaan tidak percaya diri, karena dari kutipan "kuasa iblis" dan "kuasa tuhan" berhubungan dengan kuasa Tuhan dengan adanya Iblis, hal itu merupakan kuasa tuhan.
Adanya keterkaitan pastiche pada film tersebut memberikan sebuah pengetahuan kepada penonton yang berkenaan dengan peristiwa yang sedang terjadi. Diamnil kutipannya sebagai berikut.
"Aku memang tidak pernah merasa punya bakat bisnis, biarpun keluarga kami turunan Tionghoa murni yang konon sudah terdaulat menjadi pedagang semenjak masih di dalam kandungan"
Dari kutipan tersebut Elektra merasa tidak memiliki bakat bisnis, karena Ayangnya keturanan Tionghoa dan dikenal berbakat dalam bisnis. Pastiche adalah mimpi atau angan-angan yang digambarkan seperti teks di atas.Â