"Silahkan saja kalau berani..." Jawab Muti tenang.
Mendengar jawaban itu Kucrit meradang dan langsung menyerang Panglima Muti dengan kakinya.
"Srek-Srek... Krosak, Srek-srek!!! Krosak, Jleb, Jleb!!" Â tetapi sebagai panglima, Muti berhasil menghindari setiap serangan Kucrit. Sehingga kaki Kucrit hanya mengenai tanah kosong.
Pertempuran terus berlanjut, hingga akhirnya Kucrit kelelahan.
[caption id="attachment_296001" align="aligncenter" width="360" caption="Pasukan Semut Api Membentuk Formasi"]
"Segitu saja kemampuanmu wahai Kancil sombong??!!" sekarang giliranku menyerang... Pasukan!!! Siapkan Formasi Semut Api Membakar Bumi!!" Teriak Muti, ajaib! dalam sekejap ratusan semut keluar dari sarang dan siap menyerang Kucrit yang kelelahan.
"Serang!!!" Teriak Muti, dalam sekejap pasukan semut menyerang Kucrit.
"Aduhh!!, aduh!!! Ampun!! Kucrit berjingkrak-jingkrak mirip kuda lumping sambil berteriak kesakitan ketika para prajurit semut api itu mulai menyerang.
"Aduh, panas!!, sakkiiit!!, Aduh!!" Tak tahan dengan gigitan pasukan semut api, Kucrit berlari dan menceburkan diri ke sungai.
"Hua..ha...ha...." mendadak suasana menjadi ramai, rupanya hampir seluruh penghuni hutan menyaksikan kejadian tersebut termasuk Kansi, Ronsi, Reno dan Kurni, kelinci, kucing dan hewan lainnya yang dulu disakiti oleh Kucrit.
"Pasukan, hentikan serangan!!" Teriak Muti, dan segera saja pasukan semut api kembali ke posisinya masing-masing.