Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersedakah Itu Pilih-pilih Guna Manfaat

27 April 2022   20:23 Diperbarui: 27 April 2022   20:31 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersedekahpun harus tahu dahulu kondisi kita, dimana kita jangan sampai memaksakan untuk berbagi padahal kita sendiri tidak memiliki Jangan tekor asal kesohor. 

Cukupkanlah diri kita dahulu baru kemudian berbagi, jika diri kita masuk level pas pasan berbagilah dengan cara yang lain.

Apalagi jika bersedekah dimasa ini saat bulan Ramadan, yang mana sangatlah tinggi nilai pahalanya, yuk mari saya list bagaimana kita memanfaatkan apa yang kita punya. 

Contohlah jika dapat uang gaji atau rejeki janganlah pelit untuk sekedar mengisi kotak amal di mesjid, sesungguhnya memakmurkan mesjid itu pahalanya besar, tidak perlu besar besar seribu dua ribupun akan jadi manfaat tidak hanya didunia tapi diakhirat kelak. Bisa juga kita rutin menzakatkan harta kita kepda badan amil zakat.

Saya lebih memilih bersedekah via kotak amal mesjid lantaran terbuka dan jelas uang digunakan untuk apa, baik dari segi pengeluaran masjid, uang marabot, kebersihan, listrik dan sebagainya. Bahkan jika ada sisa digunakan untuk keperluan umat sekitar

alasan saya kurang suka dengan kotak amal pesantren atau yayasan apalah itu, karena sesungguhnya kita tidak tahu bagaimana uang itu digunakan, bukan saya suudzon tapi tingkat penipuan yang mengatas-namakan kegiatan ini cukup besar resikonya.

Jangan sekalipun kita memberi uang kepada pengemis bukan semua tapi pilih pilihlah, karena nyatanya sebagian pengemis adalah pekerjaan untuk penghasilan. Miris memang tapi begitulah nyatanya dari hidup mengemis buktinya beragam kebutuhan mereka tercukupi, jadi baiknya berikan saja pada pemulung atau belanjakan pada tukang kanebo atau lem pinggir jalan itu jauh lebih berkah. 

Mereka saja maish mau berusaha mengapa kita tidak sedikit mengpareasikannya?

Bahkan kemarin teman saya dan yang memberi makanan malah ngomel ngomel karena uang lebih diutamakan. Akhirnya saya jadi tidak respek. 

Alasan utama tidak asal berbagi adalah karena semua orang kala ini punya orientasi yang berbeda dan sebagian besar tentu jawabannya adalah uang. Jadi kedepan berbagi lebih sering ke tempat pemukiman kurang mampu daripada pengemis, setidaknya mereka tidak punya tapi tidak menolak pemberian kita dan dengan senang hati menerima.

Hal yang kurang saya suka lagi adalah beberapa waktu belakangan sering kali terlihat badut badut yang mengandeng anak anak kecil seperti mencari simpati, berjalan perlahan seolah olah belum makan, saya jujur agak kecewa jadinya bukannya ada perasaan kasihn malah saya merasa tidak layak orang demikian itu dibantu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun