Mohon tunggu...
Fajar Alam
Fajar Alam Mohon Tunggu... -

Hanya seorang yang mau berbagi dalam berbagai hal yang bermanfaat seperti info, hobi, ketrampilan, pengembangan diri, dll. \r\n\r\nAktif dalam kegiatan spiritual di sini: http://meditasihakim.blogdetik.com/

Selanjutnya

Tutup

Drama

Pelecehan Sexual Oleh Dukun Berkedok Ustadz

1 Mei 2014   06:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398873457316301011

“Kalu begitu kau tidak usah datang lagi. Kita tunggu saja apa yang terjadi dengan para pasien wanita lainnya. Kita jajaki saja kemungkinan untuk melaporkan hal ini kepada polisi.”

***

Sejak saat itu Tina merasa jijik setiap kali menyaksikan tayangan TV yang menampilkan tentang pengobatan ustadz Al Manuk Ngagaruk tsb. Meskipun demikian ia terus mengikuti perkembangan untuk mengetahui kemungkinan adanya pasien yang mengalami peristiwa seperti dirinya.

Beberapa hari kemudian di berbagai media cetak dan elektronik tersiar berita menghebohkan tentang banyaknya pasien yang mengeluhkan pengobatan oleh ustadz Al Manuk Ngagaruk tsb. Banyak pasien yang merasa ditipu karena penyakitnya tidak kunjung sembuh padahal sudah membayar dengan biaya ratusan juta.

Ada juga pasien yang dikatakan terkena santet dan sebelum pengobatan dimulai pasien tsb disuruh untuk berpindah agama dan untuk biaya pengobatannya dikenakan biaya ratusan juta. Para pasien tsb ramai-ramai melaporkan masalahnya kepada polisi.

Pada akhirnya Tina menyaksikan adanya pasien yang merasa mendapatkan pelecehan sexual ketika menjalani pengobatan oleh ustadz Al Manuk Ngagaruk. Sampai di sini Tina memutuskan untuk melaporkan masalah yang dialaminya kepada polisi. Ia tidak menginginkan ada wanita lain yang mengalami masalah yang sama dengan dirinya. Pada hari yang telah direncanakan, Tina bersama sahabatnya Mira pergi ke kantor polisi untuk melaporkan masalah yang dialaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun