"We can't..."
"I'm gonna hold this crossroad."
Makin panik, semua awak ikut memprotes. Tapi Sersan Wardaddy malah naik ke atas tank. Suasana menjadi ribut, hingga akhirnya Boyd 'Bible' Swan berteriak: "Stop!
Semuanya diam.
What are you doing?" lanjutnya, dan pertanyaan itu ditujukan kepada sang sersan.
Akhirnya sang sersan menyerah mengajak mereka berperang bersama untuk mempertahankan tempat yang telah mereka duduki: "Get out of here. Get to that tree line."
Semuanya masih diam, memandang ke arahnya, dengan pandangan geram dan tak percaya akan keputusannya.
"Boys," lanjut Wardaddy, "take care of yourselves. Get to that tree line. It's all right. It's my home." Sambil memukul-mukul Fury.***
Meskipun terkesan dramatis, saya rasa scene film Fury di atas dengan keputusan Ivan dan Comi untuk tetap tinggal di Payung Teduh memiliki kemiripan (setidaknya itu yang ada di dalam kepala saya). Dugaan saya dikuatkan dengan adanya hasil wawancara Ivan dan Cito dengan Dailygigs yang dipublish pada 13 Maret 2018, dengan sebuah pertanyaan: "Apa yang bikin Mas Ivan dan Mas Cito masih mau melanjutkan (Payung Teduh)?
Setelah Ivan menjawab, kini giliran Cito: "Ya, itu, sayang. (Payung Teduh adalah) Skripsi yang mewakili semuanya. Kami dibesarkan oleh band ini, dibuat dikenal banyak orang, jadi banyak relasi, banyak keluarga baru, banyak tempat baru yang kita kunjungi---(dan semuanya) karena Payung Teduh. Ya, kami hanya mempertahankan rumah kami saja. Sebagaimana pun hancurnya rumah itu, semoga masih bisa dihuni."
"Jadi kalian sudah siap kalau nantinya Payung Teduh---mungkin tidak sebesar dulu?"