Mohon tunggu...
Faiz ulin Nuha
Faiz ulin Nuha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Aktif HKI UMM

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyoal Ambang Batas Pencalonan Presiden (Presidential Threshold)

24 Januari 2021   17:18 Diperbarui: 24 Januari 2021   17:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bukan sampai situ saja menurut saya ambang batas pencalonan harus dibarengi dengan batas maksimal pencalonan. Atau lebih mudahnya adalah pembatasan koalisi agar tidak muncul calon tunggal presiden. Karena hal ini akan berdampak buruk bagi kualitas demokrasi kita.

Kenapa Threshold Harus Diturunkan?

Pertanyaan ini muncul ketika saya membaca sebuah artikel tentang Presidential Threshold dan melihat diskusi-diskusi di televisi nasional. Menurut saya pertanyaan ini harus bisa dijawab dengan tepat dan relevan. Karena mengingat pada dasarnya Pemilu adalah sarana dalam menjaga eksistensi kedaulatan rakyat. Jika pemilu rusak maka kedaulatan rakyat ikut cacat.

Terlepas dari pro-kontra akan ambang batas pencalonan capres, Presidential Threshold menurut saya perlu untuk diturunkan karena dengan diturunkannya threshold atau ambang batas pencalonan maka akan ada lebih besar peluang partisipasi warga negara dalam mencalonkan diri sebagai Presiden. Hal ini akan berdampak pada kualitas demokrasi kita yang lebih memberi ruang pada orang-orang baru dan berkompeten untuk memimpin bangsa ini.

Dengan tingginya Presidential Threshold menurut saya berkemungkinan menyebabkan sempitnya ruang partisipasi, dan berkemungkinan untuk munculnya calon tunggal. Tentu hal ini sangat tidak diharapkan oleh publik.

Terlepas dari itu semua pengurangan ambang batas dari 20% kursi DPR atau 25% suara sah nasional menjadi 10% Kursi DPR atau 15% suara sah pemilu legislatif. Hal tersebut bukanlah akhir dari semua ini, namun pelaksanaannya. Maksudnya adalah dengan diturunkannya semoga bangsa ini bisa menemukan sosok pemimpin yang merepresentasikan rakyatnya, yang berpihak pada kepentingan bersama bukan kepentingan sekelompok para elit atau bahkan kepentingan golongannya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun